Mataram-Reportase7.com

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) bersama perwakilan mahasiswa dari beberpa perguruan tinggi Kota Mataram, di Tribun Lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Jalan Langko Kota Mataram. (22/04/2021)

Tema yang diangkat Ditlantas Polda NTB pada FGD tersbut yakni melalalui operasi keselamatan rinjani 2021  Kamseltibcar Lantas yang mantap dan penegakan covid-19 dengan meningkatkan protokol kesehatan serta tidak melaksanakan mudik lebaran tahun 2021.

Acara itu dihadiri Dirlantas Polda NTB, Sekretaris Forum Lalulintas NTB, grup mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Mataram, acara dikemas dalam bentuk diskusi.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda NTB Kombes Pol Noviar Mengatakan kegiatan FGD ini merupakan bagian dari kampus tertib lalu lintas, dan juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan operasi Keselamatan Rinjani 2021, tujuanannya meningkatkan kesadaran kaum milenial taat aturan lalu lintas.

"Jumlah kecelakaan paling banyak pada kaum milenial, itu sebabnya kami adakan FGD dengan mashasiswa," jelas Noviar.

Selain itu Noviar juga berharap mahasiswa dapat berkontribusi membantu polisi mensosialisasikan program polisi kepada masyarakat, agar masyarakat sadar pentingnya mentaati aturan lalu lintas.

"Target kami supaya masyarakat taat aturan lalu lintas atas kesadaran sendiri, bahwa mentaati aturan lalu lintas dapat menyelamtakan nyawa mereka, bukan karena takut Polisi," jelasnya.

Kombes Noviar apresiasi antusias mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu, sebab diakhir acara Polisi dan Mahasiswa sepakat bahwa aturan lalu lintas penting untuk menjaga keselamatan.


Selain FGD Ditlantas Polda NTB juga menggelar lomba pidato dan safety Riding And Tesponsible Campaigen NTB untuk menanamkan sekaligus sosialisasi pentingnya taat berlalu lintas.

Sekretaris Forum Lalu Lintas NTB TGH Muharor Iqbal Lc menilai forum tersebut penting diadakan sebab menjaga kesalamatan diri merupakan kewajiban.

"Dari sudut pandang agama, menjaga keselamatan diri itu wajib hukumnya," jelasnya.

Terkait masyarakat yang masih terpaksa taat aturan lalu lintas karena takut sama polisi TGH Muharor mengusulkan agar pendidikan terkait aturan lalulintas ditanamkan dari sejak dini.

"Bila perlu pendidikan berlalu lintas ini masuk menjadi kurikulum pelajaran sekolah, di  PAUD, TK, SD dan SMP, kalau pendidikan lalu lintas sudah diterapkan dari sejak dini Zero eksiden bisa tercapai di NTB," paparnya.

Materi yang dibahas dalam FGD tersebut seputar pelanggaran lalu lintas, grup mahasiswa dari masing masing perguruan tinggi diberi pertanyaan berbeda untuk dipresentasikan.

Gerup mahasiswa dari UNRAM diberi pertanyaan terkait pelanggaran lalulintas tentang melawan arus dan banyaknya bak terbuka untuk mengangkut orang dan tidak sesuai dengan aturan lalu lintas yang berlaku.

Gerup Mahasiswa dari STAH diberi pertanyaan bagaimana pendapat mereka tentang penggunaan helem bagi pengendara R2 yang berpakaian adat.

Gerup Mahasiswa dari UIN Mataram diberi pertanyaan tentang penggunaan helm bagi pengendara R2 yang menggunakan Kopiah maupun Hijab, yang harus sesuai dengan aturan lalu lintas.

Gerup Mahasiswa dari IKIP Mataram diberi materi tentang penggunaan Hp saat berkendara dan balapan liar bagi anak-anak usia dini dilihat dari segi pendidikan.

Masing masing-masing gerup dimintai pendapat terkait materi yang diberikan, tanya jawab usai penyampaian materi dari masing-masing gerup berlangsung seru, terutama pada aturan penggunaan helem, namun pada akhirnya mereka spakat bahwa, aturan lalulintas harus ditaati demi keselamatan diri bukan karena takut ditilang oleh Polisi.

Pewarta: YD
Editor: R7-01