Lombok Tengah - Reportase7.com
Perhelatan ajang balap kuda besi IATC dan WSBK di Sirkuit Mandalika mendapat antusiasme dari semua lapisan masyarakat NTB, bahkan pengunjung dari luar daerah pun bejubel datang ke NTB demi meyaksikan serunya ajang internasional yang di selenggarakan oleh pihak Dorna ini.
Namun dari sisi kemeriahan ajang IATC dan WSBK itu terdapat hal yang sifatnya kurang berkenan bagi pengunjung terkait dengan parkir yang cukup membenani kantong pengunjung. Hal tersebut mendapat sorotan keras dari ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Lombok Tengah.
Ketua Pemuda Pancasila (PP) Lombok Tengah M. Samsul Qomar angkat bicara, terkait mahalnya biaya parkir saat gelaran WSBK beberapa hari lalu.
Dimana pemberlakuan mahalnya biaya parkir, itu bagian dari presidium buruk, yang di pertontonkan pihak ITDC, selaku pengembang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng.
Selain itu, mahalnya biaya parkir membuktikan kalau ITDC saat ini dalam keadaan sekarat dan Kolev.
Jika betul petugas yang melakukan pungutan parkir saat WSBK tersebut, suruhan atau petugas ITDC, Pihak ITDC harus menjelaskan ke publik kemana masuk biaya parkir tersebut karena ini juga soal jatah pemda Loteng 15 %.
"ITDC selaku pengembang, harus menjelaskan kemana arah parkir Rp 50 per satu minibus, jika ITDC tidak ada aturan yang jelas, maka itu masuk ranah pungli dan harus diproses," tegasnya.
Dikatakan, jika dilihat dari suksesnya penyelenggaraan WSBK, ratusan kendaraan roda empat dan dua tumpah di KEK Mandalika, Dan jika ini dikalkulasikan, maka banyak keuntungan yang didapatkan pihak ITDC, dan itu harus jelas, berapa hasilnya biar bisa di hitung kembali sebagai pendapatan.
Pewarta : YD
Editor : R7 - 01
0Komentar