Lombok Tengah - Reportase7.com


 

Kepala Rutan kelas IIB Praya Loteng Jumasih melahirkan Ide cerdas dan patut untuk ditiru, sebab ide tersebut sangat tepat diterapkan, terutama kepada para narapidana.

Kepada wartawan reportase7 di ruang kerjanya mengatakan, tidak ada manusia yang tak luput dari salah dan dosa, sehingga sebagai sesama manusia berkewajiban untuk saling membimbing, saling menasehati dan saling mengingatkan. Agar kesalahan kesalahan yang telah dilakukan oleh para narapidana tidak lagi dilakukan, artinya mereka Insyaf tidak lagi melakukan kesalahan fatal yang pernah mereka lakukan, Selasa (23/11/2021).

“Saling menasehati, saling mengingatkan itu kewajiban kita kepada sesama, kesalahan yang telah dilakukan para narapidana, itu hanya disebabkan mereka sedang lupa, makanya saya telah memprogramkan semua napi yang ada di Rutan Praya, sebelum mereka keluar sudah insyaf akan kesalahan mereka dan tentunya diharapkan mereka tidak lagi mengulangi kesalahan tersebut,” ungkap karutan Praya.

Sebagai salah satu langkah menginsyafkan mereka lanjutnya, setiap pagi sekali diberikan siraman rohani,  baik yang berbentuk nasihat keagamaan dan nasihat duniawi.

Selain itu, pihaknya juga sedang merencanakan tempat ibadah di dalam Rutan lebih besar. Sebab saat ini tempat ibadah yang ada hanya musolla, itupun bisa nampung sampai 30 narapidana.

“Keberadaan tempat ibadah itu amat penting dalam melakukan penyadaran kepada mereka, sebab jika mereka sering iqtikaf ditempat ibadah, Insyaallah dengan sendirinya hati mereka akan sadar,” ungkapnya.

Mengimplementasikan keinginan membangun tempat ibadah berupa masjid lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dan mengirimkan surat ke Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, hanya saja sampai saat ini belum ada jawaban.

“Secara langsung kita sudah sampaikan kondisi kita di Rutan, dan kita butuh tempat ibadah seperti Masjid, beliau setuju dan kita masih menunggu,” ujarnya.



Pewarta : Jul
Editor : R7 - 01