Mataram NTB - Reportase7.com




Geliat ekonomi rakyat NTB kembali mendapat angin segar, tak kala kehadiran BPR Kanti Bali yang memberikan bantuan suntikan dana untuk BPR dan KSP yang ada di NTB. BPR Kanti Bali merupakan salah satu perusahan Plat Merah pengelola keuangan yang berbasis ekonomi kerakyatan menengah kebawah dan UKM.

Kehadiran BPR Kanti Bali ini tidak lepas dari lobi dan perjuangan serta ide - ide brilian dari tokoh masyarakat (politik) Gede Wenten untuk menjemput bola ke pulau Dewata Bali dan berhasil meyakinkan pihak manajemen dari BPR Kanti Bali.

Dalam rangka menjalin silaturahmi dan membangun kerja sama antar lembaga keuangan yang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti Bali mengadakan acara Gathering dan Ramah tama dengan 30 lembaga keuangan khususnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang berada di daerah NTB, Sabtu (29/01/2022).


Kegiatan ini diinisiasi oleh tokoh masyarakat NTB Gede Wenten yang merasa sangat perihatin dengan keadaan sebagian masyarakat NTB terutama pengelola KSP dan anggotanya yang usahanya telah banyak mangkrak setelah hampir 2 tahun akibat serangan Pandemi covid-19.

Berangkat dari keprihatinan terhadap ekonomi warga, Gede Wenten yang juga salah satu tokoh masyarakat Umat Hindu NTB ini merasa perlu rekan-rekan di KSP dan anggotanya untuk diberikan suport dana agar mampu membangkitkan kembali roda perekonomian bagi sebagian besar masyarakat kecil dan menengah, agar dapat memperoleh modal usaha guna membangun kembali usaha yang sempat terhenti akibat covid-19.

"Kehadiran BPR Kanti Bali ini merupakan angin segar bagi pelaku usaha Koperasi Simpan pinjam dan anggotanya, bagaimana tidak seakan mendapatkan energi untuk dapat kembali menjalankan usahanya, baik itu KSP maupun anggotanya," jelas Gede Wenten.


Gede Wenten juga menambahkan bahwa berbagai upaya terus diusahakan untuk menyelamatkan usaha yang dikelola masyarakat, termasuk salah satunya terjalinnya kerjasama ini kita harapkan dapat membantu untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat di NTB dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

"Saya berharap kepada semua pihak untuk menyuport langkah ini guna memperbaiki tatanan ekonomi masyarakat NTB yang sempat tergerus oleh pandemi Covid-19," tungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama BPR Kanti Bali, Made Arya Amitaba, SE., MM, menjelaskan, berdasarkan hasil diskusi kami dengan bapak Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah pada 11 Januari 2022 lalu bahwa niat membangun kerjasama dengan lembaga keuangan di NTB direspon positif, sehingga melalui kesempatan ini BPR Kanti Bali ingin membangun kerjasama dengan seluruh rekan-rekan KSP untuk menghidupkan kembali roda ekonomi di NTB.

"Utuk tahap awal ini kami telah sepakat melakukan kerjasama dengan KSP Swastika dan KSP Mitra Lestari dengan pencairan masing-masing 2,5 Miliard," jelas Arya.

Kami berharap dengan suntikan modal ini diharapkan kedua KSP ini bisa melanjutkan kembali usaha simpan pinjam untuk para anggotanya yang membutuhkan modal usaha dalam rangka membangun serta mengembangkan kembali usaha nya.

Disamping itu dengan adanya suntikan modal usaha bagi KSP ini dapat menekan dan menghindari anggotanya untuk meminjam dana dari lembaga-lembaga yang justru dapat merugikan usahanya akibat bunga yang terlalu besar seperti rentenir dan Pinjaman Online.

"Saya berharap penambahan modal bagi KSP ini dapat membantu anggotanya untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya," harap Arya.

Made Arya Amitaba juga menjelaskan bahwa sampai saat ini pihak BPR Kanti Bali sudah mencairkan pinjaman kepada Lembaga keuangan di NTB seperti BPR dan KSP Beru mencapai kurang lebih 20 Miliard. Kedepan setelah pembuktian ini BPR Kanti Bali akan menjalin mitra dengan BPR dan KSP lainya di NTB.

"Beberapa BPR dan KSP di NTB yang telah menjalin kerjasama ini adalah tahap awal, kami berharap kedepan akan bisa menjalin kerjasama dengan seluruh lembaga keuangan di NTB khususnya BPR dan KSP," pungkasnya.

Sebagai testimoni Ketua Koperasi Mitra Lestari I Wayan Suarjaya menyampaikan rasa terimah kasih kepada BPR Kanti Bali. Meskipun lembaga keuangan ini berada di Bali tetapi mau menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan dalam hal ini KSP yang berada di NTB.


"Saya ini merasakan bagaikan hujan pertama dimusim kemarau yang panjang, semangat baru akan timbul ketika usaha simpan pinjam yang menjadi produk utama koperasi dapat kita realisasikan lagi,"  jelas Wayan Suarjaya.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa,  hampir dua tahun seluruh koperasi yang berada di NTB ini mengalami kemunduran. Setelah pendemi melanda NTB seluruh aktivitas koperasi terhenti dan bahkan tidak sedikit koperasi yang merumahkan karyawannya akibat tidak adalagi aktivitas simpan pinjam, sehingga pemasukan Koperasi untuk mengaji karyawan nya tidak ada.

"Saya selaku ketua dari salah satu KSP sangat merasa terbantu oleh BPR Kanti Bali ini, semoga kemitraan ini akan berjalan lancar sesuai yang diharapkan guna pemulihan ekonomi di NTB yang berkelanjutan," pungkasnya.


Pewarta : YD
Editor : R7 - 01