Jawa Barat - Reportase7.com





Dr. Lukman Malanuang,  menggores sejarah politik di Tanah Pasundan. Doktor alumni IPB kelahiran Sumbawa itu menjadi nahoda Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Pimpinan Daerah (Pimda) Provinsi Jawa Barat masa bakti 2022-2027.

Penetapan Lukman berdasarkan SK dari Pimpinanan Nasional Partai Kebangkitan Nusatara yang diberikan langsung Ketua Umum Pimnas PKN, Gede Pasek Suardika.

Gede Pasek Suardika berharap PKN Pimda Jabar menjadi tolak ukur kebangkitan Nusantara di wilayah Jabar.

PKN adalah partai terakhir yang mendapatkan SK  Kemenkumham dan bertepatan pengesahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara) pada 20 Januari 2022.

Dr. Lukman Malanuang dalam keterangan khusus kepada Didin Maninggara yang sedang berada di Bandung pada Rabu (26/1/2022) menyampaikan ucapan terimakasih atas amanah yang berat ini. Semoga Allah SWT mudahkan dan ringankan.

"PKN Pimda Jabar ingin bersinergi dan berkolaborasi dengan  Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah komando Gubernur Ridwan Kamil untuk mengakselerasi pembangunan di Jawa Barat," tandas Lukman yang juga Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Kebijakan Publik 2020.

Jawa Barat dikenal sebagai provinsi yang mempunyai keragaman kekayaan budaya Nusantara, mulai dari peninggalan situs-situs bersejarah, bahasa, musik, tari, kuliner khas Nusantara, busana khas Jabar dan sebagainya.

"PKN Pimda Jabar, lanjutnya, siap bekerjasama dengan Gubernur Ridwan Kamil melalui pendekatan pembangunan Pentahelix yang telah beliau canangkan," ucapnya.



Dr. Lukman Malanuang saat menerima SK dari Ketum Pimna PKN Gede Pasek Suardika sebagai ketua Pimda PKN Jawa Barat (26/01/2022).

Menurut Lukman, Pendekatan pentahelix adalah pendekatan yang paling advance saat ini dengan rumus ABCGM (A = akademisi, B = bisnis atau Dudi (dunia usaha dan dunia industri) C = commnunity G = goverment dan M = media massa). Dengan pendekatan ini target dan capaian pembangunan bisa lebih terukur dan optimal.

Dijelaskannya, PKN Pimda Jabar akan fokus bersinergi dan berkolaborasi untuk mencari solusi atas permasalahan-permasalshan strategis di Jabar.

Lukman menyebut misalnya (1). Bagaimana mengembangkan kawasan perdesaan sebagai lumbung pangan (pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan) di Jabar, (2). Mengurangi kesenjangan (disparitas) pembangunan antar Kabupaten/Kota, (3). Mengurangi konversi lahan produktif menjadi kawasan industri, perumahan dan pemukiman, (4). Mitigasi masalah lingkungan hidup, (5). Jabar sebagai pilot project transformasi digital baik pemerintahan digital, ekonomi digital di era 4.0 dan masyarakat 5.0 saat ini dengan membenahi infrastruktur digital hingga ke perdesaan, menyiapkan talenta digital, kepemimpinan digital dan membangun budaya digital masyarakat Jabar.

Target jangka pendek PKN Pimda Jabar saat ini, kata Lukman, sedang menata seluruh kepengurusan di tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan dan ranting.

Untuk menghadapi Pemilu Legislatif dan Pilkada serentak 2024, menurutnya, Pimda PKN Jawa Barat mengundang masyarakat untuk bergabung ke Partai Kebangkitan Nusantara mempersiapkan diri sebagai calon legislatif DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi dan sebagai Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota se Jabar.

Ketua Lembaga Kajian Strategis Majelis Nasional KAHMI 2021-2022 dan
Koordinator Presidium Alumni Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan IPB 2021-2023, ini menyatakan harapannya ingin bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar dibawah komando Gubernur Ridwan Kamil untuk mengakselerasi Pembangunan di Jawa Barat.




Pewarta : Uci Sanusi
Editor : R7 - 01