Jakarta - Reportase7.com
Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) yang tergabung dengan ratusan warga yang berasal dari berbagai daerah di tanah air, melakukan aksi pada dua titik yang berbeda, yakni Kantor Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis 13 Januari 2022 kemaren. (15/01/2022)
Masa yang di dominasi oleh emak - emak tersebut dikemandoi oleh beberapa tokoh aktivis yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) antara lain Muslim Arbi, Babe Aldo, Juju Puwantoro dan lain - lain.
Awalnya mereka hendak menemui Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes, demi memenuhi janji Menkes saat ditemui ARM beberapa waktu lalu guna membandingkan kevalidan data tentang indikasi mafia dalam penanganan wabah Covid-19 di Republik Indonesia.
Mulanya aksi berjalan normal - normal saja, massa meminta Menkes Budi Gunadi, menemui mereka di depan kantornya, namun setelah berjam - jam, mereka berorasi, Budi rupanya enggan menemui mereka. Merasa kesal tak ditemui Mentri, situasipun berubah memanas. Para demonstran nekat merangsek masuk ke halaman Kemenkes. Setelah berhasil masuk, mereka di ijinkan sepuluh orang perwakilan untuk menemui Budi di ruangannya.
Menurut Babe Aldo, setelah sepuluh perwakilan massa aksi di ijinkan masuk, ternyata Menkes enggan bertemu perwakilan demonstran, dia takut ketemu dengan kami, itu indikasi mavia Kemenkes padahal dia yang tantang kami adu data," ungkap Babe Aldo saat dihadang sejumlah wartawan, di depan ruang Kemenkes, setelah gagal menemuinya.
Aldo juga menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat Indonesia, agar menolak paksaan vaksinasi Covid 19 oleh para petugas Covid.
"Saya himbau kepada segenap warga se tanah air, jangan mau dipaksa vaksin, ini saya pegang data yang tak berani di padukan Menkes," geram Aldo.
Setelah gagal menemui Menkes, massa pun bergerak menuju gedung KPK. Mereka dikawal langsung oleh Kabagops AKBP Ruslan Idris S. Sos., MH, bersama sejumlah anggotanya berjalan kaki dari Kemenkes menuju gedung KPK.
Sesampai di KPK, suasana aksi kembali memanas, emak - emak berusaha menerobos pagar betis para aparat yang menjaga serta pengaman aksi demo, saling dorong antara masa aksi dengan aparat pun terjadi. Emak - emak tak mau mundur mereka hendak berorasi langsung di depan gedung KPK, sedangkan pihak aparat pun tetap bertahan.
Namun berkat kepiawaian serta pendekatan humanis dari anggota kepolisian yang dikemandoi, Kapolres Metro Jakarta Selatan KBP Budhi Herdi S. SH, bersama Kabagops AKBP Ruslan H. Idris S. Sos., MH, akhirnya kemarahan massa pun mereda dan suasana aksi kembali normal terkendali.
Delapan perwakilan massa diperkenankan memasuki gedung KPK, guna menyampaikan sejumlah laporan berupa dokument serta indikasi korupsi di tanah air, termasuk dugaan korupsi vaksin Covid-19, di Kemenkes, PCR dan lain lain.
Beberapa jam setelah berada di gedung KPK, lagi - lagi koodinator massa aksi Muslim Arbi bersama Babe Aldo menjelaskan kepada massa aksi bahwa sejumlah laporan atau tuntutan mereka diterima baik oleh KPK.
"Alhamdulillah segenap laporan dan tuntutan kita direspon positif oleh KPK," jelas Aldo.
Sementara Muslim Arbi menyebut bahwa pihaknya sangat menekankan tentang dugaan korupsi Kemenkes.
"Tadi saya tekankan khusus kepada personil KPK untuk seriusin indikasi korup Kemenkes RI," ucap Muslim.
Pewarta : ILE
Editor : R7 - 01
0Komentar