Sumbawa - Reportase7.com



Di tengah situasi Covid ini AMAN Sumbawa terus melakukan inisiasi memformat pola-pola perjuangan organisasi. Salah satu saat ini adalah, mendorong Lahirnnya Bumma ( Badan Usaha Milik Masyarakat Adat) di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. (25/02/2022)

Adapun lokasi yang di maksud diantaranya seperti di dusun Pusu, Riu, Ponan, Ponto, Cek Bocek, Pekasa, Kanar, Tatar, Talonang, Rebu Payung dan Payung Jolo.

Ada sebelas lokasi yang menjadi intervensi AMAN Sumbawa seperti yang telah di sosialisasikan hari ini Jum'at 25 Februari 2022 di komunitas adat Ponan. Yang sebelumnya di komunitas adat Pusu, 22 Feb 2022 dan 23 Feb 2022 di Riu.

Disampaikan oleh Jasardi Gunawan selaku PJ Program bahwa, Sosialiasasi ini terus berlanjut di wilayah kerja AMAN Sumbawa Program ini adalah berkat kerjasama AMAN Sumbawa dengan Voice Global.

Sementara itu Hatta Jamal selaku ketua Damanda Sumbawa mengatakan sekaligus sesepuh adat Ponan menyambut baik kegiatan ini.

"Sebagai jalan utama dalam memberikan pemberdayaan masyarakat adat," jelas Hatta saat membuka kegiatan sosialisasi di komunitas adat Ponan.

Sedangkan menurut Dr. Ahmad Yamin sebagai fasilitator kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini berproses selama 24 bulan atau 2 tahun lamanya berjalan.

Baik dari tahap sosiaslisasi, workhsop sampai ke akhir nanti strategi pemasaran dan bagi hasil bagi masyarakat adat itu sendiri.

Harapan kedepan program sosialisasi ini dapat disambut baik oleh semua komunitas adat Ponan baik yang hadir hari ini maupun yang tidak sempat hadir.

"Setelah sosialisasi hari ini, kami terus berproses pada tahap workshop kedepannya. Dalam workshop kedepan ada berapa hal nanti yang kita akan sepakati, pertama nama BUMMA nya, kedua kepengurusannya, dan terakhir memilih produk unggulan satu saja dari sebagian banyak produk yang ada di setiap komunitas adat termasuk ponan ini. Seperti disini banyak tenun, songket,kre alang. Atau kita bisa bergeser ke hal-hal lain produk unggulan lainnya," bebernya.

Di tempat terpisah, Febriyan Anindita  saat di konfirmasi, bahwa memang kita terus cari format strategi pemasaran, untuk hasil produk unggulan masyarakat adat.

"Makanya kami saat ini lewat program Voice ini salah satu jalan keluar juga membantu masyarakat adat lewat skema layanan pemberdayaan, yang fokus pada pemberdayaan perempuan adat lewat BUMMA ini," jelas Febrian.

Kedepan BUMMA ini akan di kelolah oleh perempuan adat itu sendiri. Semua tidak ada bedanya nanti baik BUMMA di komunitas adat Ponan maupun di komunitas adat Pusu dan Riu nanti.

Saat ini kami memastikan dulu semua proses tahap awal ini berjalan dengan baik dan sudah berapa lokasi kami sosialisasikan serta sudah beberapa tenaga fasilitator juga seperti di Pusu dan Riu ada bung Aminuddin dan dibantu oleh teman-teman lainnya. Saat ini alhamdulilah semua berjalan baik, walaupun informasi dari tim lapangan bahwa banyak mendapat tantangan terutama akses jalan dan jaringan komunikasi. Tapi itu semua tidak menyurutkan semangat kami sebagai pengelola program," ungkap Febriyan Aninda selaku Field Officer program.

Kami terus berproses ke semua lokasi. Ai mohon doa ia teman-teman agar semua proses berjalan. Saat ini masih tetap fokus pada kegiatan sosialisasi sesuai dengan agenda yang ada di kami saat ini dalam program ini.


Pewarta : Red
Editor : R7 - 01