(Pitra Romadoni,
Presiden Kongres Pemuda Indonesia)

Jakarta - Reportase7.com

Kongres Pemuda Indonesia meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Mendag Muhammad Lutfi karena Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat Menteri perdagangan adalah jabatan strategis kemajuan Perdagangan indonesia. (17/03/2022)

Ketidak berdayaan Mendag melawan mafia-mafia yang mengekspor minyak goreng secara ilegal melalui pelabuhan-pelabuhan adalah suatu kesalahan fatal yang semestinya harus dilakukan Evaluasi oleh Presiden, mengingat masyarakat sangat kesusahan dengan kelangkaan minyak goreng dengan harga harga yang semakin melambung tinggi, tentu yang menjadi korban adalah masyarakat indonesia khususnya para pedangang kecil menengah kebawah, yang resah dan ketar ketir akan susahnya mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Kongres Pemuda Indonesia menilai, Mendag tidak punya nyali dalam memberantas mafia minyak goreng, untuk itu DPN KPI menyarankan agar Presiden Jokowi segera mengganti menterinya tersebut dengan pejabat yang mempunyai nyali besar melawan para mafia minyak goreng, hal tersebut perlu dilakukan mengingat kasus kelangkaan minyak goreng ini sudah sangat meresahkan masyarakat indonesia ditambah harga minyak goreng yang semakin melambung tinggi.

Apabila Presiden tidak mengganti menterinya tersebut, sehingga patut diduga Pemerintah kalah mengoptimalisasi pasokan dan harga minyak goreng di indonesia dan yang diuntungkan adalah para mafia dan Pengusaha yang menaikkan het minyak goreng dengan memanfaatkan kelangkaan minyak goreng di tengah-tengah masyarakat.

Ditengah permainan para mafia minyak goreng tersebut, mestinya Mendag terus menggenjot memberantas para penimbun minyak goreng serta para pengekspor minyak goreng illegal dengan berkordinasi dengan aparat penegak hukum, serta mendukung penuh Polri dalam memberantas mafia yang disebutkan mendag tersebut, bukan malah membuat pernyataan yang membuat dilema masyarakat indonesia sehingga masyarakat pesimis terhadap kinerja pemerintah.


Pewarta : ILE
Editor : R7 - 01