Lombok Barat - Reportase7.com
Tuntutan Agama menciptakan Kondusifitas keberagaman dan menjadi benteng Kerukunan di Lombok Barat. FKUB Lombok barat eksis melaksanakan kegiatan sejak 2016-2020 dan tercatat sebagai kabupeten penjaga kerukunan umat beragama di NTB. (21/03/2022)
Sebelumnya FKUB Lombok Barat tidak pernah terdengar melaksanakan kegiatan dan hanya seremonial saja. Diketahui FKUB Lombok Barat mendapatkan dua kucuran dana Hibah dari Pemda Lombok Barat sebesar 50.000.000 juta rupiah dan dan dana Dipa dari Kemenag RI Sebesar 60.000.000 juta rupiah.
Setelah FKUB Lombok Barat 2021-2022 terbentuk dengan komposisi keterwakilan Ormas dan Tokoh-tokoh agama, pemuda sesuai SKB 3 menteri 2006. Dan telah dilantik oleh Bupati Lombok Barat pertanggal 30 Agustus 2021, Tidak ada angin tidak ada hujan, Muizzudin Skrtaris FKUB Lombok Barat di Ganti, Wakil Ketua Ustadz L. Ikbal Murad dan Tokoh Hindu Imade Diata juga di Ganti dengan alasan yang tidak jelas.
"Saya tidak mengerti apa alasan Ketua Itu mengganti, saya telfon, WA tidak pernah ditanggapi, apa salah saya, tiba-tiba ada seorang teman mengirim surat di WA kok nama orang lain yang muncul sebagai sekretaris. Mestinya dia dijadikan panutan, etikanya panggil orang, rapat evaluasi atau berikan orang teguran, sebagai orang yang berilmu, etika dan akhlak harus di utamakan. Nah ini kan tidak dilakukan," terang Muizzudin.
Alih-alih isu pergantian ini terdengar ada kepentingan oknum para pejabat yang Melakukan intervensi dan berkepentingan di FKUB Lombok barat untuk 2024.
"FKUB Ini Forum, Yang namanya forum Itu tempat Berkumpul dan memecahkan semua masalah yang di hadapi antar umat beragama, ini ko tambah masalah di internal Sendiri, sya juga bingung ketua Itu ganti orang tanpa persuasi atau bersurat, seperti memimpin perusahaan saja," heran L. Ikbal Murad, yang juga Ketua PDNW Lombok Barat.
Peristiwa ini tidak bisa dibenarkan , secara hukum administrasi sudah salah, Egosentris dan Vandalisme keberagamaan di Lombok barat menjadi tidak baik dan menjadi Preseden buruk bagi seseorang untuk menjadi Pemimpin.
"Subki Sasaki itu Seorang yang dianggap Tuan Guru, kok perbuatannya tidak mencerminkan gelarnya. Surati Orang, panggil kami baik-baik. percuma bergelar Tuan guru atau Doktor sekalipun kalau Akhlaknya begitu orang tidak akan percaya lagi. Jangan memimpin FKUB Lobar ini seperti memimpin PARTAI (sering kita lihat Elit Partai yang memecat kadernya)" cetus Imade Diata yang Juga ketua Prajaniti Hindu Lombok Barat ini.
"Sya sebagai kader Muda NU, sering mendengar dan di nasehati oleh para guru yang alim dan sepuh, adab itu diatas Ilmu, dan hendaknya kau menjadi pedang yang lurus, jangan pernah mundur ketika kezaliman ada di hadapanmu," pungkas Muizzudin.
Pewarta : Red
Editor : R7 - 01
0Komentar