Lombok Timur - Reportase7.com


Pemerintah Provinsi NTB melalui DPMPD Dukcapil Provinsi NTB kembali menggelar lomba Desa dan Kelurahan (LOMDESKEL) Tingkat Provinsi setelah 2 tahun vacum penyelenggaraan. Lomba ini dapat memacu pembangunan berbasis Desa, sehingga dapat mendorong untuk memajukan dan mensukseskan berbagai pembangunan dan program Pemerintah di Desa.

Hal tesebut disampaikan Kepala DPMPD Dukcapil Provinsi NTB, Dr. H. Ashari, SH., MH, saat melakukan Penilaian  dan klarifikasi lapangan di Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading, Senin bersama Tim Juri Lomba Desa dan Kelurahan (LOMDESKEL) Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022.

"Beberapa aspek penilaian berhubungan dengan program Pemprovinsi NTB yang dikomandani Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wagub Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah," ungkap Ashari. (12/07/2022)

Persoalan lingkungan, penanganan kesehatan masyarakat berbasis dusun di Desa melalui Posyandu Keluarga dan  pengelolaan Bank Sampah, untuk mewujudkan NTB Zero Waste. Sehingga, dengan program prioritas membangun dan melawan kemiskinan dari Desa dapat terus digesa.

Dijelaskan juga bahwa  tujuan dari penyelenggaraan LOMDESKEL adalah untuk mengevaluasi dan menilai sejauhmana pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan aspek pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.

"Lomba ini memiliki tiga kategori penilaian, yang merupakan paket komplit, Pemerintah Desa harus mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program kerja  sesuai dengan potensi di Desa tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, disampaikan Ashari bahwa dua tahun di masa Covid-19,  LOMDESKEL Tingkat Provinsi tidak digelar. Namun, dengan tekat bersama, untuk mempertahankan predikat juara tingkat nasional, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tahun 2022 kembali diselenggarakan.

Namun diakuinya, bahwa memajukan Desa, bukan hanya tugas Pemerintah Desa, namun kolaborasi antar Pemda, OPD, maupun dengan pihak ketiga, dengan komitmen, konsistensi, regulasi, dan implementasi nyata di Desa.

Selain itu, didepan Bupati Lombok Timur dan jajarannya serta masyarakat, Ashari mengapresiasi Kabupaten Lombok Timur. Karena merupakan salah satu Kabupaten dengan peningkatan signifikan berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM).

"Kabupaten Lotim ini sangat luar biasa, dimana perkembangan Desa Mandiri, dari 19 Desa Mandiri di tahun 2021 menjadi 60 Desa Mandiri di tahun 2022. Keberhasilan ini tentu kerja keras jajaran Pemkab sampai Pemdes. Tentu ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya," ujar Ashari, bersama Tim juri dari DPMPD DUKCAPIL Provinsi NTB, Badan Kesbangpoldagri Provinsi NTB, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dinas Pendidikan Provinsi NTB dan TP. PKK Provinsi NTB.

Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy, mengatakan bahwa, LOMDESKEL dapat memacu Pemerintah Desa untuk menggali dan mengembangkan potensi Desa di masa mendatang.


"Lomba Desa, dapat memacu Pemerintah Desa, untuk meningkatkan peran dalam membina dan memberdayakan masyarakat, serta mendorong partisipasi masyarakat guna percepatan pembangunan," harap Bupati.

Ia juga menjelaskan bahwa Kabupaten Lombok Timur, menargetkan seluruh Desa menjadi Desa Mandiri. Apalagi  saat ini sudah tidak  ada Desa Sangat Tertinggal dan Tertinggal di Lotim.

Untuk Pemerintah Desa Montong Betok, Sukiman menyampaikan selamat atas prestasi sebagai Juara Lomba Desa Tingkat Kabupaten.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada tim pembina dan penilai perlombaan desa tingkat kabupaten, yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan mengantarkan Montong Betok sebagai Juara I mewakili Lombok Timur sehingga dapat menjadi contoh, bagi Desa lain," tutup Bupati.

Usai penilaian di Lombok Timur, tim akan bergerak mengunjungi dan menilai desa Boke di Kabupaten Bima dan Kelurahan Mpanggi mewakili Kota Bima.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01