Mataram - Reportase7.com


Belum lama berlalu dunia maya dihebohkan oleh berita Polisi tembak Polisi, kini muncul lagi kasus baru oknum mantan Kapolsek Narmada yang saat ini dikhabarkan menjabat Kepala Desa Brangkolong, Kecamatan Plampang, Sumbawa teror dan ancam hendak membuat cacat hingga  membunuh seorang janda mantan anggota Bhayangkari Polresta Mataram. (16/07/2022)

Nonik Hermawati korban, didampingi kuasa hukumnya H. Ahmad Salehuddin, SH, menuturkan kronologisnya usai melaporkan kejadian ke Mapolresta Mataram dengan terbata-bata menjelaskan bahwa ancaman tersebut dilayangkan via WhatsApp melalui kuasa hukumnya H. Ahmad Salehudin, SH, pada hari Jumat 8 Juli 2022.

“Pada hari Jumat tanggal 8 Juli 2022 jam 10.00 wita saya ditunjukkan WhatsApp pengancaman pembunuhan terhadap saya oleh kuasa hukum saya melalui WA, oleh mantan Kapolsek Narmada atas nama  Kompol H. Ahmad, SH, yang saat ini jadi Kepala Desa Brangkolong, Kecamatan Pelampang, Sumbawa,” ungkap Nonik memulai penuturannya, Jumat 15 Juli 2022 kemaren.

”Saat itu saya sedang berada didepan polsek Narmada bersama kuasa hukum saya. Ditunjukkan kepada saya WhatsApp tersebut bahwa akan dibikin cacat atau mati jika tidak menyerahkan berkas asli terhadap pembelian sebidang tanah yang berlokasi di Narmada,” jelasnya.

Menurut Nonik, pembelian tanah tersebut dilakukan pada tahun 2016 dengan meminjam atas nama Kompol H. Ahmad, SH, yang saat itu menjabat Kapolsek Narmada dengan imbalan jasa sebesar 2% dari nilai transaksi. Upaya peminjaman nama tersebut menurut Nonik dilakukannya dengan harapan adanya perlindungan dan becking terhadap dirinya yang saat itu sebagai ibu Bhyangkari dari mantan suaminya yang juga saat itu menjadi salah seorang bawahan Kompol H. Ahmad, SH.

“Saat itu saya sangat yakin dan sangat percaya beliau akan melindungi dan mendukung saya sebagai istri anak buahnya. Tanah yang saya beli dengan harga Rp, 1,1 M,- dengan meminjam nama Kompol H. Ahmad, SH, dengan memberikan ibalan jasa 2% sesuai kesepakatan,” jelasnya.

”Sekarang justru dia balik, dia merasa bahwa tanah itu miliknya dan dia yang membeli dengan uangnya, sehingga dia berupaya meneror, mengancam, hingga merong-rong saya sampai dirumah saya di BTN Kalisade Praya Lombok Tengah untuk memaksa saya menyerahkan berkas asli transaksi tanah. Dia datang seperti perampok berusaha mendobrak pintu sehingga menimbulkan keributan dan memancing perhatian dan tanda tanya tetangga sementara saya ini seorang janda. Saya berharap kepada aparat penegak hukum agar pelaku segera ditahan, jangan menunggu saya cacat atau kehilangan nyawa dulu baru dilakukan tindakan,” tuturnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama kuasa hukum Nonik Hermawati, H. Ahmad Salehuddin, SH, menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah dilaporkannya ke Polsek Narmada melalui Kanit Reskrim Mapolsek Narmada IPDA Ahmad Taufik pada tanggal 9 Juli 2022 dan telah dilimpahkan ke Polresta Mataram pada tanggal 15 Juli 2022, (Jumat 15/7).


“Pengancaman pembunuhan yang yang ditujukan kepada Klien saya saudari Nonik Hermawati  dilakukan oleh saudara Kompol H. Ahmad,S.H., mantan Kapolsek Narmada, yang saat ini jadi kepala desa Brangkolong Kecamatan Plampang Sumbawa yang dilakukan melalui Whats app saya pada tanggal 8 Juli 2022 telah kami lakukan pelaporan ke Mapolsek Narmada pada tanggal 9 Juli 2022, kami merasa keberatan karena Kanit Reskrim Mapolsek Narmada IPDA Ahmad Taufik memberikan kami SP2HP dengan pasal yang disangkakan adalah pasal 335 dengan sangkaan perbuatan tidak menyenagkan, semestinya 368 dengan sangkaan ancaman pembunuhan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara," jelas Ahmad Salehuddin.

"Kami akan tetap meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dilakukan penahanan. Ini kan tidak sesuai dengan pelaporan, artinya ada upaya Polsek Narmada memberikan perlindungan dengan cara memberikan keringanan sangkaan," lanjutnya.

"Hari ini Jumat  15 Juli 2022, berkas pelaporan tersebut telah dilimpahkan ke Mapolresta Mataram,” pungkasnya.

Sementara itu Mapolsek Narmada saat dikonfirmasi melalui piket jaga karena Kapolsek Narmada beserta jajarannya sedang ada rapat di Mapolresta Mataram, membenarkan bahwa telah ada pelaporan kasus pengancaman pembunuhan terhadap Nonik Hermawati dan telah dilimpahkan ke Mapolresta Mataram.

Pewarta: Jul
Editor: R7 - 01