Peta Jalan Ganjar Pranowo
Menuju Pilpres 2024
(Episode 3)

Mataram - Reportase7.com

Umumnya publik sudah tahu siapa Ganjar Pranowo? Ia adalah  Gubernur Jawa Tengah dua periode. Sosoknya fenomenal dan banyak menghiasi pemberitaan di media. Namun berita-berita jarang mengungkap kebiasaan-kebiasaan unik pria berambut putih ini.

Apa saja yang menarik simpati dari publik tentang sosoknya yang fenomenal, tidak banyak pejabat di Indonesia yang memilikinya?

Pertama, Ganjar menyebar nomor teleponnya ke publik. Tak terhitung, berapa banyak pesan WA yang masuk ke HP-nya setiap hari, umumnya dari rakyat biasa, alias rakyat akar rumput. Ia langsung membalas sendiri, karena HP itu ia yang pegang. Maka semua WA itu otomatis ia baca. Dari yang hanya menyapa, mengadu, sampai yang marah-marah dan mencaci maki.

Kapok? Tidak. Ia tidak ganti nomer juga. Bahkan pernah suatu ketika ada bom WA dan hape Ganjar pun hank sampai tidak bisa lagi digunakan. Sudah begitu pun tetap tidak kapok dan tidak ganti nomer.

Kalau ditanya, mengapa berbuat demikian sedangkan gubernur lainnya tidak. Menurut Ganjar, itu adalah kewajiban. Rakyat harus bisa lapor sendiri ke pemimpinnya langsung. Ia tidak marah dicaci maki karena itulah hak rakyat.

“Mereka sudah memilih saya sebagai pemimpinnya, maka mereka berhak marah-marah pada saya,” begitu kata pria kelahiran Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah ini.

Bahkan, konon kabar, sewaktu menjadi anggota DPR tiga periode, gaji Ganjar disumbangkan untuk yang berhak menerima, semacam berzakatlah.

Tidak Pake Admin Twitter

Sebagian besar pejabat, termasuk politisi, pasti memakai Sespri atau ajudan untuk mengoperasikan WA maupun twitternya. Tapi Ganjar tidak. Ia, sama dengan sejawatnya Gubernur NTB Zulkieflimansyah, yang akrab disapa Bang Zul. mengadmini sendiri akun twitternya.Ia memposting sendiri dan membalas mention followernya. Dari sapaan akrab sampai caci maki ia baca. Buli-bulian sudah jadi makanan sehari-hari.

Biasanya Ganjar twitteran pagi hari sebelum kerja, di mobil dalam perjalanan, atau malam hari menjelang istirahat. Oya, aktifitas twiteran Ganjar ini sudah sejak masih jadi anggota DPR, sebelum jadi gubernur.

Twiternya memang ditujukan untuk pelayanan publik. Ketika ada aduan, ia langsung meneruskan ke pejabat terkait. Tak terhitung banyaknya masalah dari ijazah warga yang ditahan, orang sakit, anak terlantar dan lain lain yang diselesaikan hanya dengan mention Ganjar.

Pertanyaannya, apa Ganjar tidak capek? Ketika ditanya ia menjawab karena passion. “Ya dasarnya saya memang seneng twitteran, jadi tidak merasa berat dan capek. Dibully itu hal biasa, nggak usah baperan jadi orang,” ujar dia.


Hobi Telepon Warga

Hampir setiap malam Ganjar menelepon warganya. Siapa yang ditelepon? Ya mereka yang mengadu tentang masalahnya. Bisa dari aduan di WA atau di twitter. Makanya ketika dapat aduan di twitter, Ganjar sering sekali tanya “anda siapa, orang mana, warga Jateng bukan?” gitu kan. Banyak yang baper karena mengira Ganjar tidak suka dikritik. Padahal, ia ingin memastikan identitas pelapor. Melapor ya harus jelas dan gentle dong. Setelah jelas ia pasti tanya nomor telepon.

Dan kalau menelepon lama gaes. Bisa 10 menit, bahkan setengah jam. Dari menelepon itu Ganjar bisa mendapat laporan lengkap permasalahan yang diadukan. Atau Ganjar menelepon untuk menjelaskan masalah sebenarnya kepada warga tersebut. Ia akan menjelaskan dengan runtut dari A sampai Z. Makanya butuh waktu lama.

Nah biasanya, orang yang marah-marah sampai mencaci maki itu hanya berani di pesan teks saja. Kalau ngomong langsung ya kalem. Sering sekali orang yang marah-marah, ketika ditelepon Ganjar kemudian tidak jadi marah. Ngomongnya jadi halus, bahkan merasa sungkan dan berulangkali meminta maaf.

Gubernur Keluyuran

Sejak kecil, pria kelahiran 28 Oktober 1968 ini suka keluyuran. Kala mahasiswa, (Fakultas Hukum Universitas Gajamada), ia juga pernah jadi ketua organisasi pecinta alam. Dolan, naik gunung, adalah hobinya.

Karena itulah sekarang, ketika jadi gubernur, ia tidak pernah suka duduk di belakang meja. Ia hanya ngantor full hari Senin dan Selasa, selebihnya keluyuran kemana-mana. Kalau rekor MURI mau mencatat, dia pasti sudah ditahbiskan sebagai gubernur yang mengunjungi desa paling banyak selama menjabat.

Dia juga suka tidur di rumah-rumah warga desa. Punya juga program Ngopi Bareng dengan warga yang konsisten dilakukan sejak periode pertama. Ganjar juga punya program Gubernur Mengajar. Ia keliling dari sekolah formal hingga informal. Mengajar SD, hingga kuliah umum di universitas.

Belum lagi keluyuran tidak resmi seperti sepedaan setiap pagi ke kampung-kampung, pasar, dan mengecek fasilitas publik lainnya. Di masa pandemik ini, hobi keluyurannya dibelokkan ke sosialisasi covid.

Gubernur mana yang setiap hari berani menempuh risiko mengunjungi pasien covid untuk menyemangati? Kalau ada yang konsisten jalan terus setiap hari selain Ganjar, sebutkan saja.

Dari fakta Ganjar tersebut di atas, saya menampatkan ia sebagai seorang pemimpin berlatar politisi, punya kekuatan personal, yang memenuhi tiga unsur penting dalam perspektif dasar pemilu langsung, yaitu memiliki potensi kuat untuk terpilih (elektabilitas), dikenal dan disukai, serta mempunyai kapasitas.

Tiga unsur tersebut menjadikan ia memiliki kemampuan lebih dalam menjalankan visi misi kepemimpinannya yang dapat memperkuat kinerja, jika menjadi presiden.

Ganjar pun memiliki kesholehan yang konsisten yang mengantarkan pada kepedulian sosial yang mumpuni.

Jika dikaitkan dengan identitas utama Indonesia, yakni hidup rukun di tengah pluralitas agama, budaya, dan etnis karena antara lain direkat oleh Islam sebagai pemeluk mayoritas, sangat berperan dalam mengikat harmonisasi berbagai aspek kehidupan.

Ia mampu merancang dan membuat program yang riil yang berdampak langsung pada masyarakat. Tentu, hal ini karena dilandasi semangat kinerja kepemimpinan untuk kepentingan rakyat, bukan keberpihakan pada kalangan tertentu.

Mampu mengambil kebijakan yang strategis dalam pelaksanaan pembangunan dan roda pemerintahan yang multi sektor. Punya pula keberanian melakukan terobosan dalam penyelesaian masalah-masalah krusial secara proporsional, dalam arti, mana yang harus dikerjakan atau melibatkan masyarakat, dan mana yang harus dilakukan pengusaha atau investor, dengan tidak melanggar aturan.

Tidak banyak janji, namun bukti yang ditunjukkan

Mampu menjadi pemimpin yang melayani dengan mengedepankan pelayanan yang Marhamah, lebih sering mendengar harapan dan keluhan masyarakat, memperpendek dan mempermudah alur birokrasi.

Piawai dalam penyelesaian berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, maupun persoalan pembangunan dan birokrasi.

Transfaran dan akuntabel dalam mengolah keuangan maupun administrasi pemerintahan. Hal ini sebagai salah satu upaya antisipatif kebocoran keuangan negara.

Tingginya elektabilitas Ganjar yang dibuktikan oleh berbagai hasil poling survei, bisa jadi secara politik sangat potensial mendapat dukungan dari koalisi partai, tentu saja kekuatan dukungan rakyat. Insya Allah.

Pewarta: DM
Editor: R7 - 01


(Bersambung)