Mataram - Reportase7.com


Kabupaten Dompu harus berbangga, karena pemain sepak bola U-12 yang berbakat asal bumi "Nggahi Rawi Pahu" tersebut saat ini dibidik oleh Yayasan Pengembangan Olahraga Wilayah Timur (Yaporitim) untuk dipromosikan ke akademi ternama di Pulau Jawa. (05/09/2022)

Bahkan nantinya para pemain tersebut rencananya akan diajak menjalankan seleksi di beberapa sekolah sepak bola atau akademi yang profesional dan terkenal di pulau Jawa.

Hal ini diungkapkan oleh Sekjen DPP Yaporitim Mawardi saat ditemui di Mataram, Minggu lalu. Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun konsep untuk mendekati dan bekerjasama dengan sejumlah akademi ternama.

"Kami sedang rencanakan untuk mulai mendekati beberapa akademi ternama di Pulau Jawa. Kita coba mempromosikan para pemain dari NTB ini," ujarnya.

Saat ditanya, apakah ada potensi pemain muda di Kabupaten Dompu.? Mawardi langsung menyebutkan para pemain U-12 asal SSB Taruna Potu yang waktu itu menampilkan permainan yang terbaik serta para pemain asal SSB Kota Bima dan Pulau Lombok.

"Semoga ini berjalan lancar, jika nanti progresnya cepat maka kita akan undang para pemain muda U-12," katanya.

Namun nantinya, akan ada seleksi yang dilakukan oleh pihak akademi, sehingga ia meminta para pemain muda terus berlatih agar bisa bersaing dengan para pemain lainnya dan lolos untuk sekolah di akademi tersebut.

Untuk lancarnya niat baik ini, Yaporitim sudah berkomunikasi dengan sejumlah pelatih di Pulau Jawa, salah satu nya Coach Jonathan Agusprihatno asal Malang yang pernah menjadi pelatih klub divisi utama Metro FC.

Saat diwawancarai Jonathan mengatakan bahwa siap untuk memberikan ruang dan memfasilitasi anak-anak asal NTB untuk berlatih dan berkiprah di Pulau Jawa.

"Potensi yang di miliki NTB, khususnya Bima dan Dompu itu sangat luarbiasa, jika mereka ingin berkembang maka harus keluar untuk berlatih di akademi yang profesional," kata mantan pemain Arema Malang pada tahun 1997-1999 dan Persema Malang tahun 1999-2000 tersebut.

Ia siap mencarikan akademi yang profesional di pulau Jawa untuk anak-anak NTB. Tetapi, akan ada seleksi sebelum bergabung dengan akademi profesional tersebut.

Sejumlah akademi ternama di pulau Jawa seperti Salah Akademi sepak bola milik pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, yakni Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) di Malang, Jawa Timur.

Akademi yang berdiri pada tahun 2013 di kota Malang tersebut, berisi staff kepelatihan yang handal dan bersertifikasi dan telah menghasilkan para pemain profesional seperti Bayu Fiqri yang kini memperkuat Persib Bandung dan Sandy Ferizal yang membela Persela Lamongan.

Khusus Bayu Fiqri, ia juga berhasil menembus skuad Timnas Indonesia U-19 dan senior. Di level senior, Bayu memperkuat skuad ‘Garuda’ di ajang FIFA Matchday pada Januari lalu.

Dikutip dari situs resmi ASIFA, akademi sepak bola tersebut berdiri pada 2013. ASIFA merupakan akademi sepak bola pertama di Indonesia yang berasal dari kota Malang, Jawa Timur dengan taraf internasional dan berorientasi untuk memperoleh prestasi tinggi.

Akademi ini terdiri dari berbagai kelompok usia. Mulai dari U-10, U-11, U-12, hingga U-18. Mereka juga memiliki lapangan dengan rumput dan ukuran standar Asian Football Confederation (AFC).

Selain memiliki staf pelatih yang tersertifikasi serta lapangan bertaraf internasional, fasilitas lain yang dihadirkan ASIFA juga terbilang lengkap. Mulai dari Mushola, asrama berkapasitas 300 orang, fitness center, pendidikan formal hingga ekstra pembelajaran Bahasa Inggris.

Kiprah ASIFA sendiri tak perlu diragukan lagi. Sejumlah turnamen bergengsi pernah mereka ikuti, termasuk Piala Soeratin dan Liga TopSkor.

Selain itu, ASIFA juga pernah meraih presati membanggakan di level internasional. Pada 2016, ASIFA U-15 berhasil menjadi jawara turnamen Kejora International Challenge 2016 di Malaysia.

Selain itu, ada Akademi Persib Bandung (Bandung) yang kerap melahirkan pesepak bola terbaik di Indonesia.

Akademi ini merupakan pendidikan sepak bola bagi anak-anak sebagai ekstrakurikuler sekolah. Pesertanya dibatasi rentang usia 10-16 tahun. Diketahui sejak tahun 2018, pemain akademi Persib U-16 yang terpilih bisa ikut kompetisi Liga 1 U-16.

Mayoritas jebolan akademi Persib Bandung merupakan gelandang hebat. Sebut saja Gian Zola, Abdul Aziz, dan Beckham Putra Nugraha. Salah satu pemain jebolan akademi Persib Bandung terbaik adalah Febri Hariyadi.


Ada juga akademi Mitra Surabaya (Surabaya) yaitu salah satu SSB terbaik di Surabaya. Sekolah sepakbola ini adalah yang terbaik di pulau Jawa dan salah satu yang terbaik juga di Indonesia.

Evan Dimas Darmono merupakan jebolan asli dari SSB tersebut dan kini menjadi salah satu gelandang terbaik dimiliki Indonesia.

Akademi selanjutnya yaitu ASIOP APACINTI (Jakarta) yang memiliki orientasi pemain agar dibina dan bisa dikirim ke Spanyol. SSB ASIOP ini dikelola oleh PT Batavia Sports Group (BSG) yang belum lama ini mengakuisisi klub Spanyol C.D Polillas Ceuta.

SSB yang berdiri sejak tahun 1997 ini adalah salah satu SSB terbaik yang konsisten melahirkan pemain-pemain berkualitas. ASIOP juga produsen pemain-pemain yang menjadi langganan tim nasional.

Nama-nama seperti Adam Alis, Andritany Ardhiyasa, Egy Melgiansyah dan Achmad Jufriyanto adalah beberapa pemain yang berasal dari ASIOP.

Dan yang terakhir adalah Sekolah Olahraga Ragunan (Jakarta).
Ada banyak hal yang membuat SKO Ragunan menjadi salah satu SSB yang menelurkan bibit pesepakbola terbaik di Indonesia. Ismed Sofyan, Erol Fx Iba, Andritany Ardhiyasa, Kurnia Meiga dan yang terbaru yakni Egy Maulana Vikri, adalah alumni dari sekolah sepakbola ini.

Di sekolah tersebut disediakan fasilitas lengkap dengan sekolah reguler, seperti SD, SMP dan SMA. Hal ini membuat semua calon atlet mendapatkan porsi yang seimbang dan setara dengan anak-anak lainnya.

Diketahui di SKO Ragunan ini memiliki sistem degradasi. Itu artinya jika prestasi olahraga seorang siswa mengalami penurunan, maka dia akan diganti oleh siswa lain yang prestasi olahraganya cemerlang namun belum bersekolah di sekolah khusus olahraga.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01