Sumbawa - Reportase7.com
Masyarakat Adat Pekasa Kembangkan Kerajinan Keta sebagai produk Unggulan Komunitas Adat. Usaha yang sudah lama dibangun atau dirintis oleh AMAN Sumbawa bersama komunitas Adat, kini membuah hasil yang menakjubkan dan menjanjikan bagi masyarakat Adat Pekasa.
Sejauh ini masyarakat Adat Pekas sudah mampu membuat usaha sendiri yakni dengan hasil produksinya seperti tas, dompet, toples dari bahan alam yang hanya didapatkan di hutan Adat Pekasa. (25/11/2022)
Ertina ketua perempuan Adat pekasa sekaligus ketua BUMMA mengungkapkan bahwa, keberhasilan masyarakat adat Pekasa tidak lepas dari peran AMAN Sumbawa selama ini.
"Kami masyarakat adat Pekasa selalu mengikutin apa yang dibimbing oleh AMAN Sumbawa, dari kegiatan sebelumnya pembentukan perempuan Adat sampai ke perempuan AMAN di Kabupaten Sumbawa masyarakat adat Pekasa selalu mengikutinya," ungkap Ertina.
Apa yang terlihat hari ini merupakan keberhasilan nyata masyarakat Adat Pekasa, dari pertama diberikan alat oleh AMAN Sumbawa lalu dilatih di workshopkan sehingga dapat menghasilkan 2 sampai 3 Keta kerajinan tangan, seperti tas, toples, dompet sesuai dengan kebutuhannnya.
"Alhamdulillah kami bisa produksi sendiri dan kini kami memilih untuk fokus pada pembuatan tas atau sejenisnya agar apa yang kami kerjakan selama ini hasilnya dapat di rasakan oleh masyarakat pada umumnya," jelas Ertina.
Sementara itu Febriyan yang merupakan field Officer program, sangat mengapresiasi masyarakat Adat Pekasa yang dapat mengaplikasikan apa yang telah ajarkan oleh AMAN Sumbawa.
"Kami senang sekali ketika masyarakat adat Pekasa mampu menghasilkan produk-produk unggulan hasil dari tangan sendiri yang merupakan dari program yang kami canangkan selama ini," ujar Febriyan.
Dikatakan Febriyan bahwa, kedepan kegiatan ini akan sangat berguna dan akan menjadi produk olahan yang menambah nilai ekonomis untuk masyarakat adat Pekasa.
Pekasa telah memberikan sumbangsih kepada negara atas pemohon uji materi UU No.18 Tahun 2013 tentang P3H, merupakan kontribusi nyata kepada negara.
"jadi lewat BUMMA ini supaya dapat berjalan dengan lancar. kita mulai dari hal yang kecil dan lama akan menjadi besar," haparnya.
Pada kesempatan yang sama Jasardi juga memberikan tanggapan terkait masyarakat Adat Pekasa yang telah berhasil menjadi masyarakat yang mandiri dan mampu memberikan membuat produk olahan yang bernilai ekonomis tinggi.
Jasardi menanggapi bahwa, Pekasa kedepan bersama masyarakatnya akan berhasil karena sudah terbukti memiliki daya tahan yang kuat, bahkan dihantam badai atas bawah selalu kuat dalam menhadapi tantangan yang sangat luar biasa.
"Saya senang sekali tadi ketika melihat ibu-ibu praktek membuat Tas dan Toples lalu diberikan merek pakai mesin memang gak mudah tapi karena ketekunan seperti ini yang menjadi membanggakan," ungkap Jasardi.
"Program ini berharap ada kelanjutan jangka panjang, kenapa demikian.? AMAN Sumbawa ini terus berkaloborasi dengan semua pihak untuk minta dukungan, program ini adalah didukung oleh voice global. Semoga pemeberi dukungan senang melihatnya hasil karya nyata masyarakat adat Pekasa," ulasnya.
Keberhasilan suatu program tidak lepas dari semangat pelaku usaha. ini benar-benar berusaha dengan format pemberdayaan yang nyata, dari proses sosialisasinya, lokalatihnya sampai ke tahap workshop yang baru disaksikan oleh kita semua.
"Jadi kedepan terus semangat," pungkas Jasardi.
"Kami terus terang sudah ada yang minta dari hasil usaha ini pas waktu disaat sosialisasi awal ke Pekasa sudah ada yang minta untuk membuat toples untuk isi jajan lebaran, dengan harga variasi ada Rp 100.000 - Rp 400.000 persatu kemasan. jadi program ini sangat bermanfaat sekali buat kami masyarakat adat Pekasa," tutur Ibu Yosi sekretaris Badan Usaha Milik Masyarakat Adat Pekasa (BUMMA).
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar