Sumbawa - Reportase7.com


Bertempat di Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Sumbawa Besar acara Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian Pulau Sumbawa dan Peresmian Kantor Stasiun Karantina Pertanian kelas 1 Sumbawa Besar, yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Drs. H. Hasan Basri, MM, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI Ir. H. Bambang, MM, Kepala Stasiun Karantina Pertanian kelas 1 Sumbawa Besar drh Ida Bagus Putu Raka Ariana, Wakil ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan
Hayati Hewani, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Sumbawa, pimpinan BUMN dan BUMD, Sabtu 03 Desember 2022
.


Dalam Laporan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Sumbawa Besar mengatakan, bahwa kegiatan akselerasi ekspor selaku instansi vertikal di Kabupaten Sumbawa kami ditugaskan oleh Kementerian Pertanian untuk mengkoordinir para eksportir yang ada di Kabupaten Sumbawa untuk mengekspor komoditi pertaniannya sampai saat ini, sesuai dengan data kami yaitu Export jagung mulai dari tahun 2015, tahun 2017 dan puncaknya tahun 2019 itu hampir  117.000 ton dengan pengiriman tujuan Filipina, Sedangkan untuk Tahun 2022 ini kita penuhi kebutuhan dalam negeri. (04/12/2022)

Stasiun Karantina Pertanian kelas 1 sumbawa besar ini merupakan instansi vertikal yang ada di pulau Sumbawa khususnya Kementerian Pertanian, sesuai dengan undang-undang nomor 21 tahun 2019 tentang karantina hewan ikan dan tumbuhan kami menjaga di tempat pemasukan dan pengeluaran yaitu disebalah Barat Pelabuhan Poto Tano dan pelabuhan di benete sedangkan di timur yaitu di pelabuhan Badas, Pelabuhan Pelindo di Bima, Pelabuhan Sape, Pelabuhan Kempo di Dompu, Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III, di Sumbawa Besar, Bandara Sultan Muhammad Salahudin di Bima.

"Mudah-mudahan dengan adanya kantor  baru ini, kami dapat melakukan tugas dengan lebih baik dan diridhoi oleh Tuhan yang maha kuasa," imbuhnya.


Dalam sambutan tertulis Bupati Sumbawa yang  dibacakan oleh Sekretaris Daerah menyampaikan, bahwa PT Sinar Agro Gemilang indah dan CV Segar Agung Nusantara telah mengekspor jagung sejumlah 19.000 ton dantelah dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh Stasiun Karantina Pertanian kelas 1 Sumbawa Besar
Atas Nama Pemerintah Daerah kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Badan karantina Pertanian yang telah berkesempatan hadir di Kabupaten Sumbawa guna secara resmi melepas ekspor jagung ke Filipina dan Vietnam  Sekaligus merupakan upaya implementasi undang-undang nomor 21 tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuh-tumbuhan dan optimalisasi gerakan 3 kali ekport komunitas pertanian di pulau Sumbawa.

Diketahui bahwa pengembangan tanaman jagung di Pulau Sumbawa khususnya kabupaten Sumbawa berawal dari keberhasilan petani di unit pemukiman transmigrasi Upt Labangka dalam pengembangan tanaman jagung dengan produksi cukup melimpah dan hasil penjualan yang cukup menggiurkan apalagi masa tanam jagung juga relatif singkat yakni sekitar 3 bulan atau 90 hari, bahkan pada tahun 2007 petani Upt Labangka ekspor jagung ke Malaysia sebanyak 2.200 ton melalui Pelabuhan Badas Sumbawa.

Keberhasilan pengembangan jagung ini didukung dari sisi kepemilikan lahan yang mana para petani di Kabupaten Sumbawa rata-rata memiliki lahan seluas 2 hingga 3 hektar bahkan ada 10 hektar
Untuk pengembangan penanaman jagung umumnya menggunakan lahan kering dan lahan tadah hujan kualitas produksi jagung dari Sumbawa juga cukup baik terutama dari segi kadar air bahkan produksi jagung di Kabupaten Sumbawa adalah salah satu yang tertinggi dari kabupaten kota lainnya di NTB.

Dengan jumlah produksi yang cukup besar tersebut telah dilakukan ekspor komoditi jagung keluar negeri diantaranya pada tahun 2007 sebanyak 2.200 ton dengan frekuensi satu kali dari Sumbawa ke Malaysia selanjutnya pada tahun 2015 sebanyak 117.952 ton dengan frekuensi 35 kali dan membawa ke Filipina dan tahun 2018 sebanyak 10900.800 ton dengan frekuensi 17 kali dan membawa dan Bima ke Filipina dan pada tahun 2020.

Suksesnya pelaksanaan ekspor jagung ini tentunya tidak lepas dari koordinasi dan kerjasama yang baik pada instansi pemerintah di wilayah Kabupaten Sumbawa melalui Stasiun Karantina Pertanian kelas 1 Sumbawa, PT Pelindo cabang Badas, Dinas Pertanian di lapangan Dinas Keperinda bersama-sama dengan perusahaan pelaku ekspor komoditi jagung dari kabupaten Sumbawa.

"Untuk itu saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan pelaksanaan ekspor daging termasuk juga kepada para petani kita di tanah Sumbawa yang kita cintai," tutupnya.

Dalam sambutannya kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI menyampaikan,
kita tentunya bersyukur sekali bahwa 3 tahun terakhir ini demi kemajuan sukses pembangunan pertanian kita rasakan secara nasional Ekspor kita meningkat terus kita juga tertolong oleh keadaan di era covid kemarin harga komunitas naik semua panik butuh pangan semua negara-negara butuh impor dari Indonesia dan peningkatan terus terjadi ekspor tahun 2019 CPN ekspor nasional dan peningkatan terus terjadi Ekspor kita kalau tahun 2019 kita baru 390 triliun, tahun 2020 meningkat menjadi 451 triliun dan tahun 2021 kemarin meningkat lagi menjadi 625 triliun dan tahun ini kita harapkan tidak kurang dari 650 triliun Ini semua adalah hasil kerja bukan hanya dari pusat, kantor pusat tidak akan banyak kerja tanpa ada dukungan dari daerah, untuk Sumbawa capaian kinerjanya di bidang pertanian sungguh luar biasa tahun kemarin brand jagung dari Gorontalo tetapi tahun sekarang pindah ke Mataram pindah Sumbawa.


Kepala Balai melaporkan total ekspor yang keluar antar pulau ekspor dari pulau Sumbawa ini pertahunnya lebih dari 800.000 ton dari 5 Kabupaten dan kota ini adalah peluang yang luar biasa apalagi ya hadir Mitra petani apoteker petani nggak ada alasan lagi buat masyarakat untuk pemda mitranya hadir banknya siap kebijakan pemerintahnya Oke tahun ini lebih dari 100 triliun dana KUR dikucurkan untuk pembangunan pertanian.

Karantina diberikan tugas oleh  menteri sebagai koordinator artinya mengawal seluruh aktivitas pertanian di Indonesia ini supaya kebutuhan akan pangan kebutuhan ekspor baik untuk dalam Negeri cukup, kemudian selebihnya Itu untuk diekspor, menyusun konsepsi bersama unit-unit eslon I yang lain dan Pemda, kemudian bagaimana perencanaannya, bagaimana pembiayaannya, bagaimana kebutuhannya  Bagaimana pemeliharaan tanamannya kemudian bagaimana akses pasarnya ini adalah bagian-bagian tugas tambahan dari pak menteri kepada badan karantina pertanian di seluruh Indonesia.


Oleh karena itu tugas utama dari karantina adalah mengawal Indonesia dari berbagai kemungkinan bahaya hama penyakit hewan, resiko dari organisme pengganggu tumbuhan,menjaga keamanan pangan, menjaga sumber daya hayati dan lain-lainnya tetapi kita juga melaksanakan tugas mulia untuk mengawal akselerasi pertanian Indonesia yang dikemas dalam bentuk Patriotisme Explore Oleh karena itu cepat tanggap terhadap kebutuhan- masyarakat

"Dengan diresmikannya kantor stasiun Karantina Pertanian kelas 1 ini, adalah untuk mengawal pertanian di Kabupaten Sumbawa," ujarnya

Dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti gedung Karantina Pertanian kelas 1, serta gunting pita oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI yang didampingi  Sekda serta OPD terkait.

Pewarta: Mulyadi
Editor: R7 - 01