Mataram - Reportase7.com
Pemerintah telah mengeluarkan instruksi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Pengelolaan IKM pada Pendidikan Agama Islam dibahas dalam Dialog Interaktif Luar Studio "Menjaga Kearifan Lokal, Merawat Tradisi, dan Mewariskan Budaya" yang diselenggarakan secara live streaming dari RRI Mataram pada hari Jumaat, (09/12/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber, H. Zamroni Aziz Plt. Kakanwil Kemenag NTB, Drs. H. Hariyadi Iskandar Kep. Kemenag Kota Mataram, H. Lalu Syauki Kamad Man 2 Mataram, dan Drs. H. Lalu Sajim Sastrawan Budayawan NTB.
"Kurikulum merdeka yang sekarang ini merupakan penyempurnaan kurikulum 13 di mana di dalamnya itu ada istilah Penguatan proyek profil pelajar Pancasila kemudian oleh Kementerian Agama juga ada tambahannya profil pelajar Rahmatan Lil Alamin," ungkap H. Zamroni Aziz saat membuka dialog interaktif ini.
Ini memiliki amanah yang luar biasa dan cukup besar di dunia pendidikan terkait dengan menjaga penyakit.
"Kearifan lokal yang saat ini dirawat agar tradisinya mewariskan budaya sehingga dapat ditunjang sesuai dengan kurikulum saat ini," lanjutnya.
H. Zamroni Azis berharap agar semua madrasah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk bisa ambil bagian dalam menampilkan nilai-nilai budaya, budaya kearifan lokal yang ada di daerah kita di Nusa Tenggara Barat.
Ia kembali menekankan bahwa tujuan dari dialog ini agar semua pelajar yang ada di Nusa Tenggara Barat terutama warga madrasah bisa mengikuti kegiatan ini, sehingga apa yang kita sampaikan dan apa yang disampaikan oleh para narasumber ini, bisa diimplementasikan.
Karena kurikulum merdeka ini intinya adalah warga madrasah itu sendiri yang menjadi warisan nenek moyang kita kemudian yang kedua, mudah-mudahan kegiatan ini penuh makna, tutupnya.
Konten di Dalam Profil Pelajar Pancasila.
Kepala MAN 2 Mataram H. Syauki menjelaskan bahwa, MAN 2 Mataram adalah salah satu satuan pendidikan yang ada di Kementerian Agama Republik Indonesia yang diberi amanah oleh pusat sebagai madrasah pilot project untuk implementasi kurikulum merdeka belajar ini.
"Kami di MAN 2 Mataram ingin sedikit memberikan gambaran bahwa, kami sudah tahun pertama sebagai pilot project untuk implementasi kurikulum merdeka belajar. Kalau kita di Pemerintah Kemenag ada namanya proses proyek penguatan Profil Pancasila Rahmatan Lil Alamin ini tambahannya, kalau di teman-teman di Dinas tidak ada istilah rahmatan lil alamin," ungkap Syauki.
Diketahui bahwa profil pelajar Pancasila itu adalah suatu yang mengangkat tentang dimensi dan nilai-nilai yang menunjukkan bahwa, belajar itu tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif tetapi juga, bagaimana kita bisa mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Khususnya bagaimana kita nanti akan mengarahkan Man 2 Mataram memiliki beberapa indikator;
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Itu yang menjadi konten pertama di dalam profil pelajar Pancasila.
2. kebinekaan global yaitu kita bisa mengangkat tentang kebudayaan. Kebudayaan lokal itu memang tepat sekali temanya tentang bagaimana menjaga kearifan lokal, merawat tradisi, dan mewariskan budaya.
3. kita diharapkan bagaimana mengembangkan sifat gotong royong kepada anak-anak kita sebagai nilai budaya juga.
Karena, sebagai pelajar Indonesia maupun warga dunia, maka nilai-nilai moderasi beragama itu harus diterapkan di dalam implementasi kurikulum merdeka.
Mamiq Sajim yang dikenal sebagai Budayawan Nusa Tenggara Barat ikut menambahkan kurikulum merdeka itu dengan muatan kearifan lokalnya tentu harus bisa beradaptasi. Nah, oleh karena itu, maka Man 2 Mataram ini saya lihat sebagai salah satu madrasah yang sudah menerapkan implementasi kurikulum merdeka itu.
"Dengan muatan-muatan lokal didalamnya dan ini perlu kita dukung bersama-sama sehingga ke depannya tidak hanya Man 2 saja yang memiliki itu, tetapi juga madrasah yang lainnya," tutupnya.
Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01
0Komentar