(Foto: Kepala Dinas Kesehatan Provisni NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., MARS)


Mataram - Reportase7.com

Kepala Dinas Kesehatan Provisni NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM., MARS, mengahadiri kegiatan Diskusi bertema "Digi-Health: Transformative Action Toward a Digital Health Ecosystem For Optimized Maternal, Newborn and Child Health in NTB and Beyond", yang diselenggarakan oleh Yayasan Institut Pengembangan Suara Mitra atau yang dikenal dengan Summit Institute for Development (SID) dengan mitra Pemerintah Provinsi NTB ini dilaksanakan di Hotel Lombok Astoria, Senin (16/01).

SID merupakan penelitian berbasis randomize controlled trial berskala besar yang dikelola oleh Helen Keller International Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia, dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kematian ibu dan bayi dalam konteks perawatan kehamilan secara rutin.

Lalu Hamzi dalam wawancara singkatnya dengan media (Reportase7.com) mengatakan bahwa, aplikasi App ini sangat bagus dapat membantu dinas kesehatan untuk memarakkan data ibu hamil. (17/01/2023)

"Yang menjadi tantangannya saat ini adalah bagaimana mengintegarasikan program yg sudah ada dan sisten di kita dengan program bunda apps ini agar sistem ini bisa terintegrasi didalamnya," ungkap H. Hamzi Fikri.

Di puskesmas itu kita punya cukup banyak aplikasi pelaporan-pelaporan yang manual. Di Kementerian Kesehatan bahkan juga di NTB berharap data-data itu dibuat lebih simpel lagi sehingga puskesmas juga tidak akan banyak bikin data-data yang cukup menguras energi.

"Ke depannya juga memang harus kita tinggalkan manual ini secara bertahap, karena kita sudah mulai ke arah dunia digital," lanjutnya.

Hari ini dibahas secara tekhnis bagaimana integrasi data itu, bagaimana ekosistem data itu dibuat sehingga integrasi itu yang sifatnya open source, artinya lebih mudah di beijing dengan sistem yang sudah terbangun saat ini.

"Harapannya tidak hanya parsial. Karena ini baru di Lombok timur dan Lombok Barat yang menggunakan bunda apps ini akan tetapi ini belum sampai lebih integrasi ke seluruh NTB maunya kita di Pemprov juga ini bisa diduplikasikan ke seluruh Kabupaten / Kota, sehingga di ke depan ini NTB itu datanya jadi satu terutama di sistem kesehatan ini dan siapapun yang mengakses itu akan sama hasilnya. Bahkan Indonesia saat ini punya program Indonesia Satu Data," paparnya.


Dari Bunda Apps ini kita juga dapat mengetahui riwayat kondisi kesehatan, dan dapat mengecek pemeriksaan kandungan. Jadi, ibu hamil tidak perlu lagi pergi ke Dokter ataupun Rumah Sakit untuk melakukan USG.

Terkait data-data pemeriksaan kandungan kemudia riwayatnya apakah sudah vaksin atau belum, tentunya masih kita lakukan intervensi terlebih dahulu agar nantinya datanya manjadi satu. Intervensi itu biasanya lebih cepat karena ini sifatnya real time data yang dibutuhkan.

Jika sekarang data itu sudah ada, tetapi masih ada yang manual juga, namun sifatnya masih parsial antar program-program tersebut, tutup Hamzi Fikri.

Semoga dengan adanya diskusi ini diharapkan digitalisasi kesehatan ibu dan anak bisa membantu tenaga kesehatan dan pemerintah dalam mengambil kebijakan. “SID telah memiliki aplikasi sangat bagus untuk kesehatan ibu dan anak dan kami telah bekerja sama dalam penyusunannya," imbuhnya.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01