(Foto: Kepala SMK Negeri 1 Mataram Drs. Ruslan dan Kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB Dr. Aidy Furqon)


Mataram - Reportase7.com

SMK Negeri 1 Mataram (SMEKSA) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-56 . Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan SMEKSA

Di ulang tahunnya yang ke-56 ini,  kepanitian dari OSIS SMEKSA mengangkat tema “Berani Menjadi Lebih Baik”. Puncak acara HUT ini diadakan di Lapangan SMKN 1 Mataram, Sabtu (21/1/2023).

Berbagai rangkaian kegiatan sudah dilaksanakan termasuk Kegiatan Jalan Sehat Siswa dimana mengambil rute dari SMKN 1 Mataram menuju Jalan baru.

Dari HUT SMEKSA ini ada penampilan spesial dari siswa kelas Tata Busana. Yang menampilkan peragaan busana yang terbuat dari barang bekas seperti, plastik dan koran bekas.

Drs. Ruslan selaku Kepala SMKN 1 Mataram dalam sambutannya menyampaikan bahwa SMKN 1 Mataram berulang tahun yang ke 56 bukan usia yang kita anggap kecil, tapi usia yang begitu banyak mengukir prestasi.

Banyak menghasilkan orang-orang terdidik dan berhasil. Tak sedikit juga yang sudah menyumbangkan tenaga pengetahuan dan dedikasinya kepada bangsa dan negara ini.

Pada kesempatan yang berbahagia dan berbangga hati ini. Kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada bapak, Kepala Dinas dan jajarannya.

Yang terus memberikan perhatian untuk pengembangan SMKN 1 Mataram, sehingga lembaga ini dapat terus memberikan pelayanan kepada masyarakat hingga usianya yang ke 56 pada hari ini.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh warga sekolah yang terus bekerja keras mempertahankan citra dan mutu sekolah.


"Ada satu hal yang perlu kami sampaikan bahwa pada tanggal 20 Januari 2023 kemarin, hari Jum'at. Bapak Kepala Dinas Lingkungan Hidup oleh pejabat yang mewakili. Melauncing Gerakan mengubah sampah menjadi rupiah. Dan SMKN 1 Mataram punya bank sampah. Yang bekerja dengan bank sampah yang sudah ada di luar, untuk menindaklanjuti program Pemerintah Daerah. Dan kami bekerja sama dengan bank bali," terangnya.

Dalam bank sampah ini, siswa setiap hari mengumpulkan sampah. Kemudian kita olah sampah, lalu dipilah-pilah, terus kita timbang dan anak-anak mendapatkan nilai rupiahnya masuk ke rekeningnya tidak dalam uang tunai. Hal ini juga dalam meningkatkan literasi ekonomi dan literasi digital.

"Kami juga menindaklanjuti programnya di Dikbud intervensi stunting pada hari Jum'at kemarin, kami sudah mengumpulkan telur ayam, satu siswa satu butir telur dan nanti akan langsung diserahkan kepada yang bersangkutan. Karena kami sudah memperoleh data, baik nama maupun alamatnya yang mengidap stunting ini di wilayah puskesmas," tutup Ruslan.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01