Mataram - Reportase7.com


Dalam rangka melaksanakan Studi Tiru terkait Proses Pengembangan Usaha Sekolah, Guru dan Pegawai SMKN 4 Mataram lakukan kunjungan ke SMKN 3 Malang dan SMKN 3 Solo pada Senin, (19/12/2022) lalu.


Sebanyak 38 orang yang terdiri dari 8 pegawai TU dan 30 guru yang mengikuti Studi Tiru ke Kota Malang, Jawa Timur dan Kota Solo, Jawa Tengah. Studi Tiru ini berlangsung selama 6 hari yaitu dari tanggal 19-24 Desember 2022.

Sebagai salah satu Sekolah Penggerak, SMKN 4 Mataram sering kali menjadi sekolah percontohan dalam pengembangan usaha sekolah yang lakukan oleh siswa siswi dari sekolah ini.

Ketika di wawancarai Media (Reportase7.com) Iwan Supriady selaku Kepala Sekolah SMKN 4 Mataram menerangkan bahwa, saat melakukan kunjungan Studi TIRU di Malang dan Solo, ada hal menarik yang di peroleh selama berada disana.  (05/01/2023)

Salah satunya saat berkunjung ke SMKN 3 Malang, disana terdapat sekolah yang hanya berluaskan 55 are, akan tetapi jumlah siswanya itu ada 1.400 siswa dan 40 rombel. Hal ini menjadi menarik dikarenakan ternyata bukan karena besarnya sekolah untuk menjadi sukses itu, melainkan memiliki tim yang solid.

"Kita memilih kunjungan ke SMKN 3 Malang itu untuk belajar ke sana bagaimana mereka mengelola unit usaha produksi yang mereka miliki. Sehingga dapat berkembang pesat dan meluas," ujarnya

Unit produksi yang dimiliki SMKN 3 Malang ini jalan semua diantaranya, dia punya Hotel 20 unit, ada toko, resraurant yang dikelola oleh siswa siswinya, serta fashion show dari tata busana sudah tidak lagi di Indonesia, tetapi sudah di Belanda dan Prancis.


Nah, itu yang membuat kita ingin belajar bagaimana caranya agar kita bisa mengikuti fashion show di tingkat internasional dengan memamerkan karya anak-anak SMK. Dan kami mendapatkan informasi dengan cara bergabung dengan asosiasi para modeling.

"Selain kunjungan ke SMKN 3 Malang, dilakukan juga kunjungan ke SMKN 3 Solo. Hanya saja ada perbedaan dari sekolah ini dengan sekolah kami SMKN 4 Mataram, contohnya kita sudah dapat job order dari luar negeri, justru Solo bingung bagaimana cara mendapat job order dari luar negeri," lanjut Iwan.


Dan di Jawa Tengah ini tidak ada SMK Blud, yang ada hanya SMK Mandiri seperti SMKN 3 Solo. Sekolah ini juga memiliki jurusan yang sama dengan SMKN 4 Mataram.

Tujuan dari Studi TIRU ini adalah agar guru dan pegawai di SMKN 4 Mataram ini mengetahui bahwa Sekolah yang maju itu, bukan Sekolah yang dikaruniai lahan yang besar, bangunan yang hebat, alat yang canggih, barang yang modern, ternyata kontak kuncinya yaitu Sumber Daya Manusia nya.

"Kita punya Sumber Daya Manusia (SDN) yang hebat, alat yang hebat, guru-guru yang hebat, siswanya hebat, tapi kenapa produk kita gak hebat. Ternyata hebat itu tidak cukup, tetapi harus punya jiwa wira usaha," paparnya.

"Kunjungan Studi Tiru yang dilakukan ini menggunakan anggaran unit produksi dari SMKN 4 Mataram," tutupnya.

Setelah kunjungan Studi TIRU ke Sekolah, para guru dan pegawai berkunjung ke daerah wisata yang ada di Kota Jawa Tengah, seperti kunjungan ke rumah Mbah Marijan yang memiliki barang-barang unik saat terjadinya letusan gunung merapi.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01