Lombok Tengah - Reportase7.com
Ribuan jamaah Nahdiyin memadatati Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu dalam acara Haul, Harlah Pondok Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah Sabtu, (25/02).
Ketua Umum PBNU Dr. KH. Yahya Cholil Staquf tegas meminta jamaah Nahdiyin agar tidak mudah terpengaruhi ajaran yang mengarah ke khilafah.
"Kalau ada yang mengajak bikin khilafah jangan ikut," tegas Gus Yahya sapaannya dalam acara tersebut.
Sebaliknya, jika ada yang mengajak nahdiyin dalam rangka menjaga NKRI, kedaulatan Pancasila, Undang Udang Dasar 1945, NU wajib hukumnya ikut.
"Karena itu jalannya Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari," ungkapnya.
"Ini prinsip paling dasar yang ingin saya sampaikan," sambungnya.
Saat ini banyak orang yang mengajak ke satu jalan (ajaran) melalui berbagai medium, internet, televisi termasuk di forum-forum pengajian. Namun jamaah nahdiyin diminta supaya melihat terlebih dahulu kemanan arahnya ajakan itu. Jangan sampai ajakan tersebut arahnya ke dia sendiri alias tidak bermanfaat untuk NU.
Gus Yahya mengingatkan pendiri NU, KH Muhammad Hasyim Asy'ari yang ajarannya telah memberikan manfaat bagi NU. NU yang didirikannya terus tumbuh berkembang hingga diusia satu abad (100 tahun). Oleh karennya Gus Yahya mengajak warga NU terus berjuang serta membaktikan diri untuk NU. Siapa yang mengurus NU telah didoakannya keluarganya oleh KH Muhammad Hasyim Asyar'i agar husnul khotimah. (26/02/2023)
"Barang siapa yang mengurusi NU dia saya anggap santri saya. Siapa yang menjadi santriku, aku doakan dia beserta keluargnya Husnul Khotimah," ungkap Gus Yahya menyampaikan pesan KH Muhammad Hasyim Asyari.
Para ulama pendiri NU telah meninggalkan jejak kehidupan yang indah dengan akhlak, telah berjuang fisabillah untuk generasi berikutnya. NU merupakan makam tabbaruk (tempat penuh keberkahan). Oleh karennya warga NU diharapkan mengambil barakahnya berkhidmat di NU.
"Seperti kata (salah satu) guru saya Maimun Zubair syaikh maimun zubair, makam kita ini (NU) makam tabarruk. Makam kita mbil barakah saja. Sebab kita ndak punya makam sendiri," ujarnya.
Gus Yahya mengatakan setiap hari orang berdoa meminta jalan yang lurus. hdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Jalan yang lurus itu shiraathalladziina an'amta 'alaihim. Jalan yang lurus itu yang mengikuti jalan KH Muhammad Hasyim Asy'ari, K.H Abdul Wahab Chasbullah dan sebagainya.
Gus Yahya pun menyebut ulama di Lombok yang juga harus diikuti ajarannya oleh warga NU di NTB.
"Kalau dia (orang) mengajak ke jalan KH Saleh Hambali, ikut," pintanya.
"Kalau ada orang mengajak ke jalan TGN KH Badarudin, TGH KH Turmuzi Badarudin, ikut," sambungnya.
Diakhir sambutan sembari teriak, Gus Yahya mengucap selamat datang di abad ke dua Nahdlatul Ulama.
Sebelumnya Ketua PWNU NTB, Prof. Dr. Masnun menyampikan ucapan selamat datang kepada romongan PBNU. Kehadiran PBNU menjadi sesuatu yang istiemewa. Pasalnya Ketum PBNU, Gus Yahya langsung menyaksikan pelantikan Majil Wakil Cabang (MWC) NU se Lombok Tengah.
"Ini tumben dalam sejarah (di NTB) pelantikan MWC dihadiri PBNU," guyon Masnun.
Masnun juga menyampaikan acara Harlah, Haul Pondok Pesantren Qomarul Huda ke 61 tersebut dirangkaikan dengan Haul KH Abdul Qodir Jaelani, KH Saleh Hambali Bengkel, Haul Tuan Guru Haji Raden Badaruddin (ayah dari TGH. KH. Turmuzi Badarudin).
"Tadi juga sebelum Ketum Gus Yahya tiba, acara istigasah jug Pelantikan Jamiyatul Qurro wal Huffadz Nahdlatul Ulama," ungkap Masnun dalam sambutannya.
Ketua PCNU Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri melaporkan dalam perjalanan NU di Lombok Tengah selama ini berkat sinergitas PWNU NTB yang luar biasa.
"Ini sungguh luar biasa," ucap Pathul usai melantik MWC Se Lombok Tengah.
"Ada 115 persen NU di Lombok Tengah pak yayi," sambung Bupati Lombok Tengah itu.
Diakhir acara dilanjutkan penandatangan Prasasti Masjid Pondok Pesantren Qomarul Huda NU langsung oleh Ketum PBNU. Juga pemberian hibah satu unit Mobil operasional Pondok Pesantren Qomarul Huda yang diserahkan langsung Kakanwil Kemenag NTB H. Zamroni Aziz.
Diketahui, Ketua Umum PBNU, Dr KH Yahya Cholil Staquf didampingi Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Bendahara Umum PBNU, Gudfan Arif Ghofur (Gus Gudfan) beserta jajaran lainnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar