(Foto: Anis Baswedan Calon Presiden 2024 mendapat dukungan dari partai UMMAT)


Jakarta - Reportase7.com

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai UMMAT yang pertama telah ditutup di Jakarta pada Rabu 15 Februari 2022. Pada acara penutupan tersebut Majelis Syuro partai Ummat, Amien Rais mengucapkan dan menetapkap Anies Baswedan sebagai calon Presiden 2024. Pernyataan yang disampaikan Amien Rais disambut dengan semangat dan gegap gempita oleh para perserta Rakernas yg berjumlah sekira 1200 peserta dari seluruh Provinsi di Indonesia.

"Partai UMMAT menetapkan dan memutuskan mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024," ujar majelis Syuro Partai UMMAT Amin Rais.

Amien Rais juga menerangkan supaya mengatahui petanya, dan akan segera berkomunikasi dengan partai koalisi perubahan yakni Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS yang digadang-gadang akan mengusung Anies sebagai calon presiden 2024.

Senada dengan ketua advokasi hukum DPP partai UMMAT Juju Purwantoro, SH., MH, dengan andanya dukungan dari partai UMMAT kepada Anies Baswedan, tentu diharapkan akan menambah energi dan amunisi bagi relawan dan masyarakat untuk memdapatkan presiden untuk perubahan Indonesia yang baru dan lebih bermartabat.

"Partai Ummat menjadi pionir, dan satu-satunya partai baru diluar parlemen yang mendukun Anies sebagai presiden 2024," jelas Juju.

Dala Rakernas peratam Partai UMMAT tersebut, ketua umum Partai UMMAT Ridho Ramadi juga menegaskan bahwa, partainya akan mengusung 'politik identitas Islam' dalam menghadapi Pemilu 2024. (16/02/2023)

"Kami akan secara lantang mengatakan, 'Ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas'," tegas Ridho dalam pidatonya di pembukaan Rakernas Partai UMMAT di Jakarta, Senin 13 Februari 2023.

Ridho juga menegaskan, tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah. Ia pun menuding justru pihak sekuler yang menghendaki dipisahkannya agama dari politik.


"Kita akan jelaskan, tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional. Ini adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisahkan dari semua sendi kehidupan, termasuk politik," tegas Juju.

Tentang politik identitas sendiri, stigma tersebut juga marak dilekatkan kepada Anies sejak awal kampanye cagub DKI Jakarta melawan Ahok pada 2016. Politik identitas juga masih menjadi andalan sebagai dagangan politik rezim dan para pihak untuk menjatuhkan Anies sebagai capres 2024.

Padahal identitas sudah menjadi kodrat yang melekat kepada mahluk dan institusi masyarakat, termasuk aliran politik nasionalisme, sosiliasme dan Islam. Seperti halnya penduduk Indonesia yang mayoritas Islam, maka wajar poltik identitas dan keyakinan agamanya adalah Islam.

"Contoh lainnya adalah klaim Amerika dengan penduduk mayoritas atau lebih 60 persen beragama kristen, India dengan Hindunya, Jepang dengan shinto (dewa) nya, Arab Saudi dan mayoritas negara-negara timur tengah dengan identitas Islam," pungkasnya.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01