(Foto: Direktur Bank NTB Syariah saat MoU dengan Bank Jatim untuk memenuhi modal inti Bank sebanyak Rp 3 Triliun yang di saksikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawansa)
Mataram - Teportase7.com
Bank NTB Syariah bersama Bank Jatim melakukan sinergitas kemitraan dalam bentuk Kerja sama Usaha Bank (KUB). MoU yang dilakukan ini, salah satu dalam pemenuhan POJK 12 Tahun 2020 untuk memenuhi modal inti bank Rp 3 triliun.
Dengan Kerja sama Usaha Bank (KUB) Bank NTB Syariah kerja sama dengan Bank Jatim bisa memenuhi ketentuan OJK No 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
”Paling tidak ada sinergi lain selain permodalan yang nantinya bisa di support Bank Jatim,” ujar Direktur Utama Bank NTB Syariah H. Kukuh Rahardjo.
Perbankan ini salah satu ekosistem ekonomi yang akan dibangun dengan Jatim-NTB. Harapan dia bukan hanya perbankan yang melakukan kerja sama, tetapi hampir seluruh sektor mencoba menggerakkan yang dilanjutkan dengan PKS sebagai wujud MoU yang dilakukan. (10/04/2023)
Tindak lanjutnya direncanakan 8 Maret 2023 akan ada kunjungan gubernur NTB ke Surabaya audiensi dengan pengusaha Jatim.
”Mudah-mudahan bisa dilakukan PKS lainnya antara Bank Jatim dan Bank NTB Syariah sebagai perwujudan MoU,” terangnya.
Menurutnya MoU ini tidak hanya bicara tentang modal, tetapi banyak hal untuk mengembangkan daerah Jatim dan NTB. Sebagai contoh penggunaan aset dan outlet Bank NTB Syariah oleh nasabah yang ada di Jatim.
”Ini akan memudahkan masyarakat NTB yang datang ke Jatim untuk bertransaksi,” tambahnya.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan dalam bisnis perlu adanya kolaborasi dan sinergitas. Kali ini Bank Jatim bersama Bank NTB Syariah mendorong hal tersebut.
Tentunya semangat ingin maju bersama dengan tahapan MoU yang telah dilalui dan dipersiapkan. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan PKS. Termasuk masing-masing melanjutkan dengan RUPS Tahunan yang di follow up dengan langkah berikutnya. Sampai pada disepakati PKS Penyertaan Modal dan Kewajiban masing-masing.
”Dalam RUPS Tahunan dimasukkan dalam materi agenda, maka perlu diketahui sinergitas dengan pihak mana dalam pengembangan bisnis,” jelasnya.
Menurutnya, BPD harus bersatu. Masing-masing daerah memiliki potensi ekonomi yang besar. Potensi yang besar akan lebih efektif dan optimal kala disinergikan. Kami di Jatim secara geografis merupakan hub perekonomian bagian timur. Sehingga Bank Jatim akan memberikan perhatian banyak pada sektor ekonomi dan keuangan di wilayah timur.
Dikatakan, ini merupakan KUB pertama yang selanjutnya ada langkah strategis yang memberikan manfaat lebih besar. Tidak hanya pemanfaatan ekonomi regional, tetapi juga ekonomi nasional khususnya Indonesia Timur.
”Yang ini kami mulai dengan Bank NTB Syariah. Secara cultural dan religious sama, sehingga akan dikembangkan bersama-sama untuk semangat lebih besar,” pungkasnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar