(Foto: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, M. Pd)


Mataram - Reportase7.com

Perkawinan anak di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meningkat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB menyadari kondisi tersebut sehingga dari pihak Dikbud sendiri sudah menyiapkan program preventif dan kuratif.

Apalagi di bulan Syawal usai Hari Raya Idul Fitri ini banyak dimanfaatkan oleh kaum muda untuk menikah. Karena bulan Syawal disebut sebagai bulan yang baik untuk menikah. Dikbud NTB pun mengingatkan para peserta didik untuk tidak mengikuti tren menikah di bulan Syawal tersebut. (17/04/2023)

Kepala Dikbud Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqon, M. Pd, mengatakan bahwa, setiap tahun ada kasus siswa yang menikah pada bulan Syawal. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Ia menambahkan, selalu ada kasus, tapi trendnya tidak terlalu banyak. Dan untuk memastikan tidak adanya siswa yang menikah usai lebaran tahun ini, pihak masing-masing sekolah diminta untuk mengecek dan mengontrol para siswa.

"Semoga kasus perkawinan anak di NTB bisa dikendalikan. Saya akan pantau di setiap sekolah untuk mengecek dan mengontrol anak-anaknya pasca-lebaran," imbuhnya.

Aidy juga meminta kepada para peserta didik untuk menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu, baru melangkah ke jenjang pernikahan.

"Pendidikannya dituntaskan terlebih dahuku, baru menikah, kita harapkan anak-anak sambil masa libur ini tidak banyak beraktivitas karena masih Ramadan dan menyongsong Idulfitri. Fokus pada ibadah-ibadah," jelasnya.

Aidy juga menyarankan, agar tidak melakukan aktivitas yang bisa mengganggu fisik maupun psikis. Dan selama libur panjang ini para peserta didik diminta untuk tidak beraktivitas terlalu banyak serta lebih fokus pada kegiatan ibadah. Di mana, libur sekolah dimulai pada tanggal 19-26 April 2023.

Pewarta: Fitri
Editor: R7 - 01