(Foto: Kepala Kerjasama dan Urusan Internasional UMMAT Asbah Ambalawi bersama Rektor UMMAT Dr. A. Wahab saat menjajal kerjasama dengan kampus luar negeri)
Mataram - Reportase7.com
Salah satu implementasi program internasionalisasi Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) adalah mitra Internasional Malaysia seperti yang dikutip dari Kepala Kerjasama dan Urusan Internasional Asbah Ambalawi.
Ia bercerita di usia yang ke 43 ini UMMAT telah berhasil menjalin kerja sama pada tingkat lokal, nasional dan internasional dengan berbagai stakeholders, seperti sesama Perguruan Tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah (PTMA), Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, kalangan Dunia Usaha dan Industri.
Serta unsur pemerintah baik kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif di tingkat daerah dan pusat, begitu juga dengan media dan NGO dalam dan luar negeri. (27/06/2023)
Semua itu merupakan ikhtiar untuk mencapai cita-cita yang unggul dan berdaya saing internasional minimal di level ASEAN pada tahun 2028 mendatang.
Kemudian ada beberapa negara-negara yang sudah dijangkau UMMAT antara lain Belanda, USA, Spanyol, Polandia, Australia, Korea Selatan, Taiwan, Sudan, Arab Saudi, Qatar, China, Prancis, Turkey dan negara-negara anggota ASEAN.
Hal ini tentunya menjadi modal utama bagi UMMAT untuk lebih akseleratif kedepan dalam rangka mewujudkan program internasionalisasi sesuai amanat persyarikatan Muhammadiyah yaitu mewujudkan Dakwah Muhammadiyah yang rahmatan lil aalamiin.
Program internasionalisasi dan kolaborasi adalah keniscayaan dan jalan kemenangan untuk semua. Berani berkolaborasi hebat maka masa depan UMMAT akan ditentukan oleh kemampuan leadership yang kolektif dan kolegial sehingga dapat mengedepankan kemaslahatan yang lebih tinggi.
Menurut kami Leadership yang dimaksud adalah ditandai dengan kemampuan berkolaborasi, mobilitas yang tinggi dan internasionalisasi.
Begitu ketiga hal ini eksis dan menjadi budaya akademik dan driving force di UMMAT tentu dengan kualitas mutu dan jiwa inklusif yang tinggi maka keberlanjutan dan masa depan UMMAT akan benar-benar berkemajuan sebagai center of excellence minimal di Nusa Tenggara Barat.
Bahkan telah sesuai dengan visinya berdayasaing dengan mutu yang tinggi di kawasan ASEAN.
Berkemajuan itu meniscayakan zero konflik, benih-benih konflik tidak boleh terus tumbuh subur karena itu akan melemahkan dan menghancurkan masa depan.
Kolaborasi gagasan, energi, karya, inovasi, dan solusi haruslah tumbuh subur di kampus tercinta ini agar benar-benar mempunyai sesuatu yang bernilai sebagai salah satu wasilah dan menjadikan kita semua sebagai khairu ummah.
"Kalau kita melihat kampus UMMAT membentang panjang sepanjang sungai disamping utaranya, di depan berdiri sangat megah masjid Al-Khoory sebagai simbol beradaban berkemajuan, lalu dibelakang sana berdiri megah gedung Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah, Ma’had Khalid Bin Walid UMMAT dan Fakultas Agama Islam, di tengah-tengah adalah para cendikia UMMAT yang sedang berkolaborasi, berkarya dan berfastabiqul khairaat untuk masa depan peradaban."
UMMAT Benar-benar memiliki konsep small is beautiful seperti amanat Prof. Din Syamsuddin. Akhir-akhir ini sudah mulai banyak kalangan baik dari unsur swasta maupun negeri telah belajar ke UMMAT.
Hal ini juga tentunya pertanda ada keunggulan-keunggulan yang terlihat oleh dunia luar di UMMAT ini.
Pertanyaannya mampukah kita mempertahankan semua ini, terus memberi yang terbaik, berani untuk saling berbagi, saling menguatkan, saling mencerahkan, dan saling memberdayakan?
Kompetisi tidak cukup dengan diri sendiri tapi kerja kolaborasi lintas disiplin, lintas institusi harus dikedepankan.
Sebagai cendekia dan warga Muhammadiyah, kami sangat menyadari pentingnya bergerak, karena semakin tinggi mobilitasnya maka semakin dinamis dan luas pandangan serta wawasannya.
Selalu bergerak untuk meraih keberkahan dan ridho ilahi harus terus tumbuh dan melekat pada setiap cendikia UMMAT, baik dosen, karyawan terlebih mahasiswa sebagai penggerak masa depan calon pemimpin peradaban yang berkemajuan.
Albarakah fil harakah itu menambah energi dan membahagiakan. Budaya bergerak haruslah menjadi jiwa institusi pendidikan jika ingin unggul dan berkemajuan.
Dibalik capaian dan prestasi UMMAT, tentu masih banyak kekurangan dan pekerjaan yang harus segera dituntaskan, jika tidak maka UMMAT akan kalah cepat dari perguruan tinggi yang lain, bahkan dengan kecepatan dan mutu yang dimilikinya tidak menutup kemungkinan akan melampui lompatan – lompatan yang dilakukan UMMAT.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar