(Foto: Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaluddin Malady, MT bersama Kepala Bidang Pengembangan Ekraf Dispar NTB, Endah Setyorini saat kegiatan Bintek Peningkatan Kapasitas ADM Ekonomi Kreatif di Hotel Lombok Astoria Mataram)
Mataram - Reportase7.com
Indonesia memiliki segala kekayaan yang melimpah, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya, namun sumber daya alam apabila tidak dipergunakan secara bijak pastinya akan habis tergerus oleh waktu. Hal ini harus disikapi dengan mencari solusi pendapatan yang lebih baik dan berkelanjutan, salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang ada.
Kedepan Indonesia akan mendapatkan Bonus Demografi pada tahun 2020-2035. Pada masa tersebut, jumlah penduduk usia produktif diproyeksi berada pada grafik tertinggi sepanjang sejarah. Tentunya hal ini merupakan bonus bagi Indonesia yang tidak didapatkan oleh negara lain.
Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Ekonomi Kreatif. Kegiatan ini berlangsung di Lombok Astoria Hotel Kota Mataram dan melibatkan 35 peserta pelaku ekonomi kreatif dari 10 Kabupaten/Kota se NTB, yang terdiri dari Fashion, Kriya dan Animasi.
Bonus demografi menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi, dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah signifikan. Namun jumlah penduduk yang besar tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan SDM yang berkualitas.
Kepala Dispar NTB, Jamaluddin Maladi, MT, mengatakan bahwa kegiatan Bintek Peningkatan Kapasitas Ekonomi Kreatif ini sangat penting. Mengingat meningkatnya pelaku wisata mancanegara (wisman) dan pelaku wisata nusantara (wisnus) yang berkunjung ke NTB setiap tahun.
Tentunya para wisman wisnus ini akan meras berbelanja di NTB dengan berbagai keperluaan dan berwisata kuliner selama berada di NTB.
Sehingga Bimtek dimaksud agar para pelaku ekraf dapat meningkatkan lagi kapasitasnya dalam memperkenalkan produknya. Sehingga wisatawan baik lokal maupun mancanegara, lebih tertarik untuk membeli produk-produk ekonomi kreatif.
"Jadi produk-produk Ekraf ini sudah banyak dan bagus. Namun dengan bimtek ini, mereka kita tingkatkan lagi kapasitas nya, supaya produknya tembus pasar global. Jadi wisatawan ini tidak hanya menjadi Rombongan hanya lihat-lihat atau Rohali. Tapi menjadi rombongan yang jadi beli atau Rojali," ujarnya.
Salah satu peluang yang dapat dimaksimalkan dengan adanya Bonus demografi adalah sektor ekonomi kreatif terbukti dengan 17 sub sektor yang ada di dalamnya, apabila di kelola dengan baik akan menjadi sumber dan kekuatan ekonomi baru dan akan menjadi pilar perekonomian Indonesia.
Di tengah melambatnya harga komoditas dan bahan mentah secara global, sektor ekonomi kreatif mampu memberikan sumbangan yang positif bagi perekonomian Indonesia dengan memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan, sehingga produk tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.
Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang ekonomi kreatif yang didukung oleh potensi sumber daya manusia yang produktif dalam mengembangkan usaha ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Barat terlebih lagi didukung dengan beberapa kondisi yang membuka peluang untuk meningkatkan peran serta pelaku ekonomi kreatif dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Potensi yang ada harus tetap dibina dan dikembangkan untuk mengawal pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Dinas Pariwisata Provinsi NTB memiliki tugas fungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif serta memberikan stimulus untuk mempercepat pengembangan ekonomi kreatif mencakup 17 sub sektor yang ada.
Kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Ekonomi Kreatif adalah hal yang sangat penting dalam menjawab tuntutan dalam rangka melakukan pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan seluruh potensi yang dimiliki untuk kesejahteraan rakyat.
Maksud dan tujuan
Bimtek Peningkatan Kapasitas Ekonomi Kreatif di Provinsi Nusa Tenggara Barat di maksudkan,
mengembangkan Pengetahuan dan Keterampilan SDM Ekonomi Kreatif di Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk mencapai target nasional dalam pengembangan SDM Ekonomi Kreatif yang lebih maksimal. Memberikan kesempatan kepada Pelaku Ekraf untuk ikut dalam program untuk meningkatkan kapasitas dalam pengembangan Ekonomi Kreatif.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Ekonomi Kreatif di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut:
- Menciptakan Pelaku Ekraf di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berkompeten, Mandiri dan Berdaya Saing.
- Meningkatkan kreatifitas dan inovasi Pelaku Ekraf di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Adapun peserta Bimtek berjumlah 35 orang yakni Kota Mataram 4 orang terdiri sub sektor Seni Petunjukan, Animasi dan video, Film dan musik. Lombok Barat 5 orang terdiri dari sub sektor fashion, kriya, film, musik, animasi dam video. Lombok Tengah 6 orang terdiri dari fashion, kriya, filem, masuk, animasi & video, kuliner. Lotim 5 orang terdiri dari fashion, seni rupa, musik, animasi & video, film. Lombok Utara 5 orang terdiri dari fashion, kriya, film, musik, animasi & video. Sumbawa Barat 2 orang terdiri dari fashion, kriya. Sumbawa 2 orang terdiri dari fashion dan film. Dompu 2 orang terdiri dari fashion dan musik. Kota Bima 2 orang terdiri dari fashion dan musik dan Kabupaten Bima 2 orang terdiri dari fashion dan seni pertunjukan.
Kepala Bidang Pengembangan Ekraf Dispar NTB, Endah Setyorini menambahkan, pihaknya selama ini berupaya mendorong produk-produk ekonomi kreatif.
Setiap tahunnya, Dispar juga melakukan evaluasi bagi produk yang sudah mengikuti bimtek. Setelahnya akan diiukt sertakan dalam event-event internasional. Seperti MottoGP, MXGP dan G20.
"Dan setiap produk yang sudah terkurasi, akan dimasukan dalam peralihan Kemenparekraf. Saat MottoGP, kami ikutkan 300 produk UKM. Dari pralogam ada 100 produk UKM dari NTB. Pralogam setelah MottoGP," jelasnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar