(Foto: Wakil Bupati Sumbawa Hj. Dewi Noviany, S. Pd., M. Pd, saat melaksanakan roadshow bakti Stunting di daerah Lokus Desa Mungkin Mungkin Kecamatan Orong Telu)


Sumbawa - Reportase7.com

Dalam rangka penurunan angka Stunting di Kabupaten Sumbawa Wakil Bupati Sumbawa Hj. Dewi Noviany, S. Pd., M. Pd, didampingi oleh Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Sumbawa Jannatulfala, S. AP, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa yang diwakili oleh Kabid Kesehatan Masyarakat Abdul Munir, S. ST., M. Inov, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa IR. Syafruddin Nur, BAPPEDA yang diwakili oleh Kabid PPM Yuni Ilmi Kurniati, S. STP., M. Si, OPD terkait, Camat Orong Telu, melakukan Roadshow stunting di Desa Mungkin Kecamatan Orong Telu. (07/09/2023)

Dalam sambutannya Wakil Bupati Sumbawa menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan yang luar biasa dan bisa bersilaturahmi dengan masyarakat yang ada di Kecamatan Orong Telu, khususnya di Desa Munkin.

"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sumbawa sangat mengapresiasi masyarakat Kecamatan Orong Telu, dari Desa Senawang berikut di Desa Sebeok sampai kami di Desa Munkin antusias masyarakat dan anak-anak pada menunggu kami, kedatangan kami ini menandakan bahwa masyarakat Orong Telu mencintai pemerintahnya," uangkap H. Novy panggilan akrab Wabup Sumbawa.

Hal yang tidak kalah penting dan luar biasa, selaku Wakil Bupati Sumbawa tentunya ingin melihat secara langsung rakyatnya yang berada di kecamatan Orong Telu.  

"Saya melihat sisi positif ternyata masyarakat di sini sangat antusias dan bersemangat," ucapnya.

Di dalam perjalanan bersama Kadis LH melihat secara langsung keadaan hutan yang sudah mulai gundul yang seharusnya hutan tersebut di lindungi sekarang sudah mulai gundul, apakah hutan tersebut gundul sendiri atau digundul oleh orang, oleh karena itu Wabup Sumbawa mengajak masyarakat dan bersama-sama menjaga hutan untuk generasi yang akan datang serta kelangsungan kelestarian mata air.

"Untuk masalah hutan ini mari bersama-sama kita memikirkan dan jangan saling menyalahkan, demi anak cucu kita kelak," terangnya.


Di tahun 2023 ini pemerintah telah memberikan bantuan anggaran hampir satu miliar di Desa Munkin  untuk SPAM air bersih, yaitu pipa saluran yang diperuntuk 1 rumah masyarakat.

"Ini saya pastikan sudah berjalan apa belum," tanya Wakil Bupati Sumbawa H. Novy.

Lebih lanjut Wakil Bupati megatakan bahwa, bertatap muka dengan masyarakat di Kecamatan Orong Telu tentu suatu kebanggan, selaku ketua percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait hidup sehat.

"Mudah-mudahan dengan hadirnya saya dan membawa Dinas terkait ada Dinas Kesehatan, Dinas BAPPEDA, ada Dinas LH dan lain sebagainya biar memastikan bagaimana untuk percepatan khususnya penurunan angka Stunting di Kecamatan Orong Telu ini," paparnya.

Untuk masalah infrastruktur pembangunan jalan, anggaran yang dibutuhkan tidak hanya dari APBD namun harus ada dari APBN jikalau dari APBD saja infrastruktur pembangunan jalan mustahil akan terjadi tentunya dibutuhkan harus ada kolaborasi pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Daerah.

Untuk diketahui bahwa untuk pembuatan jalan sepanjang 1 kilo menghabiskan dana 5 miliar sementara anggaran kita terbatas, oleh karena itu dibutuhkan bersinergi.   

"Direncanakan di tahun 2023 ini Kecamatan Lenangguar dari teladan sampai ke kelawis itu kurang lebih 45 miliar uang Negara untuk membangun, tetapi semua berproses Karena wilayah Kabupaten Sumbawa 24 Kecamatan 167 Desa, 8 Kelurahan dengan anggaran hanya 200 miliar dari APBD kita," jelasnya.

"Bapak Haji Mo dan saya dilantik tahun 2021, musibah Covid tidak ada yang mampu berbuat, semua rencana perbaiki jalan, minta mesin dan lain sebagainya tidak dapat kami lakukan semua itu tidak ada anggarannya,
anggaran tersebut dialihkan untuk nyawa manusia," lanjut Hj. Novy.

Dijelaskan Wabup Sumbawa pada tahun 2022 refocosing semua yang direncanakan dicoret oleh Kementerian walaupun dicoret namun dengan semangat gotong royong pemerintah Kabupaten Sumbawa dari 10 Kabupaten/Kota yang ada di Nusa Tenggara Barat tetap mampu dan dapat masuk 3 besar se-Nusa Tenggara Barat.

Untuk tahun 2023 pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menyisipkan sedikit anggaran untuk kebutuhan air bersih.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran Kabid fisik beliau akan bicara secara umum Kenapa SPAM ( Sistem Penyediaan Air Minum) ini belum berjalan sementara anggarannya Sudah ditulis Rp, 810 juta," tandasnya.


"Mudah-mudahan tahun depan pemerintah Kabupaten Sumbawa akan tambah jikalau dalam pengelolaan SPAM ini baik. Tentu di dalam pengelolaannya harus ada gotong royong, swadaya masyarakat, saya hadir sekarang pastikan untuk tahun 2024 Desa Munkin akan saya bantu sebesar Rp 600 juta untuk sanitasi air bersihnya Insya Allah. Yang tidak kalah penting lagi supaya tidak membuang sampah secara sembarangan, tentu dengan adanya Dana Desa (DD) akan bisa membuat tempat pembuangan sampah serta mari kita mengurangi penggunaan sampah plastik," tutup Wabup.

Sementara itu Kepala Dinas DP2KBP3A mengatakan, tujuan dari Roadshow dan Rapat Koordinasi ini adalah untuk penurunan angka stunting yang ada di Kabupaten Sumbawa khususnya di Desa Munkin Kecamatan Orong Telu, untuk diketahui bahwa Roadshow dan rapat koordinasi tersebut merupakan kegiatan yang kedua kalinya karena kegiatan Roadshow yang pertama sudah laksanakan di Kecamatan Rhee di Desa Rhee Loka dan di Desa Jorok Kecamatan Utan, untuk Road show Bakti Stunting 2023
kami akan tuntaskan, di ketahui bersama untuk tahun 2023 ada 12 Lokus di 6 Kecamatan.

"Kita sudah saksikan secara bersama pemerintah Daerah telah memberikan bantuan kepada keluarga beresiko dan kepada keluarga yang terdampak stunting, berupa sembako yang terdiri dari telur, minyak goreng, beras, susu serta ada 100 paket untuk anak bayi dan balita," ujar Kepala Dinas DP2KBP3A.

Dijelaskan Kepala Dinas DP2KBP3A bahwa, untuk mengatasi stunting  maka terlebih dahulu dilakukan kepada keluarga beresiko yang sasarannya yaitu ibu hamil, bayi dan balita keluarga beresiko itu ada 4 T, terlalu muda hamil, terlalu tua hamil, terlalu dekat jarak kelahiran dan terlalu sering melahirkan di samping itu juga ada kekurangan yang lain yaitu kekurangan akses air bersih, akses jambanisasi.

"Jadi antara keluarga beresiko dan stunting  harus sama-sama dilakukan antara pemerintah Kabupaten dan Kecamatan sehingga penurunan stunting dapat terlaksana, untuk kita ketahui bahwa di Desa Munkin ini ada 71 keluarga beresiko, tetapi yang hadir disini ada 30, Sedangkan untuk sasaran anak stunting saat ini di Desa Munkin ada 26 menurut laporan bidan Desa," paparnya.

Di tempat yang sama Kabid kesehatan masyarakat memaparkan, untuk saat ini kalau menurut E-PPGM Kabupaten Sumbawa pada Tahun 2022 berada di 8,3% untuk di tahun 2023 ini turun menjadi 7,89% tetapi ini masih fluktuatif belum resmi di rilis.

"Nanti rilis resminya untuk tahun 2023 ini pada bulan Februari tahun 2024," tandasnya.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01