Pertanyaan Gibran Dalam Debat Cawapres Dinilai Tidak Etis

Jakarta - Reportase7.com

Direktur Eksekutif Migrant Watch Aznil Tan mengecam pertanyaan-pertanyaan diajukan oleh Cawapres pasangan 02, Gibran Rakabuming Raka.

Dia menilai pertanyaan yang diajukan oleh Gibran dalam Debat Cawapres sangat tidak etis.

"Pertanyaan Gibran itu tidak etis. Pertanyaannya seperti menanyakan materi sekolah atau urusan teknis. Dia mengajukan pertanyaan miskin narasi latar belakang sebagai pengantar, sekaligus miskin data atau fakta," ujar Aznil Tan kepada media, Jakarta (22/12/2023).

Aktivis 98 ini mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan bersifat istilah yang tidak umum dan tanpa narasi pengantar merupakan pertanyaan yang tidak mungkin semua orang tahu.

"Jika saya menanya sama dia tentang istilah-istilah pekerja migran, bagaimana? Apa dia bisa jawab, seperti bertanya bagaimana langkah anda tentang Call Visa atau SMOL Malaysia? Pertanyaan ini penting, karena menyangkut pelindungan pekerja migran. Pasti dia tidak mengerti, karena  itu istilah dan urusan teknis. Bapaknya yang sekarang presiden pun tidak bisa jawab,"  jelasnya.

Dia meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegur para Capres-cawapres yang mengunakan istilah tapi tidak ada narasi pembuka.

"KPU harus mengenakan sanksi kepada para Capres-cawapres bertanya mengunakan istilah-istilah tidak umum, bersifat teknis dan miskin narasi pengantar," tegas Aznil Tan.

Sebagaimana diketahui pada Debat perdana calon wakil presiden (cawapres) 2024 diselenggarakan pada hari ini, Jumat (22/12/2023). Ketiga cawapres akan beradu gagasan terkait isu ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Cawapres Gibran Rakabuming Raka bertanya kepada Cawapres Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD dengan mengunakan istilah.

Gibran melontarkan pertanyaan ke Mahfud MD tentang regulasi untuk carbon capture and storage. Pada seksi selanjutnya menanyakan kepada Muhaimin Iskandar tentang SGIE. SGIE dimaksud adalah State of The Global Islamic Ekonomi.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01