Lombok Barat - Reportase7
Pol PP Lombok Barat dituding tebang pilih dalam penerapan dan penegakan Perda di wilayah hukum Lombok Barat. Pasal nya hingga saat ini di wilyah Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar masih banyak Cafe illegal dibiarkan beroperasi yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Sementara Cafe dengan status yang sama di wilayah Kecamatan Kuripan di segel oleh Kasat Pol PP Lobar. Hal tersebut mendapat sorotan serius dari 2 pentolan aktivis Lombok Barat yakni Yusri dan Lord. Pemda Lobar harus dapat memebrikan keadilan dan ketentraman bagi masyarakat, dengan banyaknya cafe-cafe ilegal yang beroprasi di wilayah Lombok Barat, seharusnya pemerintah menerapkan petaturan yang sama dalam mengambil sikap atau tindakan di lapangan. (16/01/2024)
"Kasat Pol PP Tebang Pilih dalam penertiban sejumlah kos-kosan dan Cafe di wilayah Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar dibiarkan beroperasi sedang di wilayah Kecamatan Kuripan di Segel, ini kan tidak adil," ujar Yusril dari LSM Edukasi.
Lanjut Yusril, jika Pol PP Lobar memang mau tegas pada penertiban Kos-kosan dan Kafe Kafe ilegal. Ya.. jangan tebang pilih dong!!! Seharusnya berlaku sama di setiap wilayah Hukum Lobar. Atau jangan sampai ada sesuatunya,
Hasil investigasi time LSM Education dan NCW bahwa di wilayah Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar banyak Cafe yang tidak mengantongi ijin beroperasi dengan bebas selayaknya ia memiliki ijin sehingga patut diduga ada yang membeck up nya.
"Apa yang saya sampaikan ini sesuai data dan fakta, kalau Kasat Pol PP Lobar tidak percaya mari saya dampingi turun le lokasi," tantang Lodt.
Sehingga atas ketidak tegasan dan keadilan dari Kasat Pol PP ini, maka melalui media ini Yusril dan Lodt meminta kepada Bupati Lombok Barat untuk mengevaluasi Pol PP Lobar, jangan hanya OPD lain saya yang dievaluasi, bila perlu Ganti Kasat Pol PP Lobar.
"Ganti Kasat Pol PP Lobar Pasalnya tidak tegas, tidak berani turun operasi hingga tengah malam dan jangan salahkan jika kami bersama massa akan turun ke jalan untuk meyuarakan ketidak adilan ini," tutupnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar