Dompu - Reportase7.com
Terletak di Kabupaten Dompu, sekitar 3 km dari pantai utara Sumbawa, Danau Satonda memiliki kisah menarik yang mencakup fenomena alam dan mitos mistis yang masih dituturkan secara turun temurun oleh masyarakat Dompu.
Terbentuk lebih dari sepuluh ribu tahun yang lalu oleh letusan gunung berapi purba Satonda, danau kuno ini menyimpan sejumlah rahasia menarik untuk dijelajahi. Bentuknya yang unik, menyerupai cincin atau donat, adalah salah satunya.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa Danau Satonda memiliki tingkat salinitas dan alkalinitas yang jauh lebih tinggi daripada air laut pada umumnya. Hal tersebut membuat Danau Satonda memiliki ekosistem yang unik.
Menurut Lombok Jurnal of Science yang diterbitkan oleh Universitas Islam Al Azhar Mataram pada April, 2020, terdapat tiga jenis ikan yang menghuni Dana Satonda, yaitu; Ikan Lele yang umumnya hidup di air tawar, Ikan Kerapu Lumpur, dan Ikan kakap yang menghuni perairan dalam. Uniknya ikan Kerapu Lumpur yang umumnya bisa mencapai panjang 30 cm, namun di Danau Satonda mereka rata rata kerdil. Kemungkinan disebabkan oleh perubahan air tawar menjadi air garam.
Transformasi air Danau Satonda dari air tawar menjadi air garam terjadi akibat letusan Gunung Tambora pada tahun 1815, yang juga menyebabkan tsunami membanjiri kawah Satonda. Itu menurut versi science.
Cerita legenda yang dituturkan turun temurun oleh masyarakat setempat membuat Danau Satonda semakin menarik.
Konon, danau Satonda terbentuk dari air mata penyesalan seorang raja yang murka pada dirinya sendiri akibat sebuah cinta terlarang.
Dikisahkan, seorang raja di Lereng Gunung Tambora menaruh hati kepada seorang wanita yang sangat cantik. Setiap kali sang Raja menyampaikan perasaannya kepasa si Wanita, Cintanya selalu ditolak mentah mentah. Lelah dan muak dengan penolakan yang diterima, sang raja akhirnya murka dan meluapkan kemarahannya kepada langit yang menyebabkan gunung Tambora meletus dan Satonda terpisahkan dari daratan utama. Namun begitu sang Raja mengetahui bahwa wanita yang dicintainya itu ternyata adalah Ibu kandungnya sendiri yang telah lama terpisah dengannya, diapun menyesal dan menangis tiada henti. Tanpa disadari Air mata sang Raja telah memenuhi kawah Satonda dan mengubahnya menjadi sebuah danau.
Kisah mitos lainnya yang masih dituturkan warga di Nangamiro adalah Kutukan Seorang Putri Cantik dan Anggun.
Konon, tersebutlah seorang putri cantik dan anggun bernama Dae Mingga, putri dari raja Sanggar. Kecantikan dan keanggunannya tersohor ke seluruh pelosok Tana Samawa. Para pangeran berbondong bondong datang untuk meminangnya, namun tidak satupun yang diterimanya. Upaya memperebutkan hati sang putri menimbulkan peperangan tak berujung. Akhirnya, untuk mengakhiri perang, sang putri diasingkan ke Pulau Satonda.
Sedih dan pilu hati sang putri yang harus terasingkan karena kecantikannya, diapun tak henti menangis. Tak tahan melawan sepi, akhirnya sang putri menceburkan diri ke dalam kawah Satonda, air matanya kemudian merubah kawah satonda menjadi danau.
Sebelum menceburkan diri, sang putri terlebih dahulu membuat kutukan kepada para wanita agar tidak mengalami hal yang serupa dengannya.
"Tidak ada wanita yang anggun dan cantik dalam satu waktu. Jika ia cantik maka ia tidak anggun, jika ia anggun maka ia tidak cantik".
Ada yang ingin bertemu dengan sang Putri?
Untuk mencapai Danau Satonda, perjalanan bisa dimulai dari Sumbawa Besar menuju ke desa Nangamiro di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Dari Nangamiro kita bisa menyewa perahu dengan pemandu lokal yang sangat memahami seluk beluk Danau Satonda.
Begitu tiba, hamparan pasir putih bersih dipagari pepohonan hijau dan air laut biru toska siap menyambut. Demikian pula dengan air danau Satonda yang juga sangat biru. Namun tidak disarankan untuk mandi di Danau. Sebagai alternatif, kalian bisa berenang di sepanjang pantai yang mengelilingi pulau unik Satonda. Buat para pengagum keindahan alam bawah laut, jangan lupa untuk membawa peralatan snorkeling, karena Satonda di kelilingi oleh surga bawah laut yang mengagumkan.
Untuk memahami lebih dalam tentang danau Satonda dari perspektif lokal, usahakan untuk berinteraksi dengan warga di Desa Nangamiro, tempat perahu berangkat. Singgahlah sejenak untuk menikmati secangkir kopi sambil mendengarkan cerita cerita menarik tentang Satonda dan berbagai kegiatan adat sebagao bentuk penghormatan mereka terhadap danau tersebut yang telah larut menyatu ke dalam tradisi mereka. Berkumpul dengan masyarakat lokal dapat memperkaya perspektif kita tentang keindahan alam Indonesia.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar