Reportase7.com
Singasari runtuh dan bubar pada tahun 1292 M. Oleh serangan Jayakatwang, seorang adipati Gelang-gelang keturunan dari Raja Kediri.
Suksesnya serangan Jayakatwang atas informasi yang diberikan oleh Aria Wiraraja, seorang pejabat Singasari yang berpangkat Demung. Sebuah jabatan bergengsi srbagai kepercayaan dan penasehat raja Singasari pada saat.
Namun demikian karena tidak cocok lagi dengan raja, Aria Wiraraja di mutasi sebagai Adipati Sumenep di pulau Madura.
Tidak terima atas mutasi tersebut, Aria Wiraraja menyimpan dendam kesumat kepada Raja Kertanegara. Sehingga tercipta konflik politik semakin memanas karena Aria Wiraraja merasa dibuang dari jabatan bergengsi, kemudian ditempatkan didaerah yg jauh dari ibu Kota.
Pada akhirnya Aria Wiraraja mempunyai rencana jahat untuk menghancurkan Sang Raja Singasari yang menyingkirkannya dari dalam istana.
Aria Wiraraja kemudian mempunyai rencana membocorkan kekuatan Raja Singasari kapada Jayakatwang yang memiliki dendam dan semangat untuk merdeka dan mendirikan kerajaan Kediri kembali setelah kerajaan Kediri di hancurkan oleh Ken Arok.
Aria Wiraraja kemudian membocorkan kelemahan pertahanan Singasari yang ketika itu hampir separuh bala tentaranya di kirim keluar untuk ekspedisi Pamalayu.
Tanpa berfikir lama, Jayakatwang mengerahkan ribuan pasukannya mengepung Singasari dari segala penjuru dan meluluhlantahkan kerajaan Singasari serta Raja Kertanegara tewas dalam serangan tersebut.
Tepat thn 1292, balatentara Jayakatwang memegang panji merah putih berhasil menaklukkan Singasari dan merebut istana Singasari.
Singasari runtuh hanya karena sakit hati dar pejabatnya yang di mutasi sehingga membocorkan kelemahan pertahanan Singasari.
Padahal Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang besar dengan kekuatan dahsyat dan bermabisi menguasai nusantara. Dimana sebelumnya telah melakukan ekspedisi Pamalayu dimana tujuannya adalah melakukan serbuan atau invasi ke kerajaan melayu (Damasraya/Sumatra). Yang paling dahsyat adalah Raja Singasari menantang Mongolia dengan memotong telinga utusan Raja Mongolia.
Kerajaan terhebat dan terkuat itu hancur lululantah dan bubar hanya karena penghiatan pejabatnya yang sakit hati karena di mutasi.
Sumber: Sejarah Nusantara
0Komentar