Oleh: Ahmad Efendi
(Pemerhati Sosial-Politik, Staf Pengajar Jurusan Sosiologi Agama, UIN Mataram)
Mataram - Reportase7.com
Baliho Ummi Rohmi terpasang di dua posisi. Di satu sisi sebagai calon gubernur (cagub) dan di sisi lain sebagai calon wakil gubernur ( cawagub). Pada posisi sebagai cawagub hendak melanjutkan paketnya bersama Bang Zul di periode I, sehingga muncul baliho Zul-Ummi Rohmi. Sedangkan di baliho lainnya Ummi Rohmi terpasang sebagai Cagub dengan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat H. Musyafirin.
Dari dua posisi Ummi Rohmi seperti digambarkan terdahulu tentu saja menimbulkan riuh rendah tanggapan masyarkat. Ada yang pro ada juga yang kontra. Di internal NWDI pun seolah terjadi "pembelahan".
TGB sebgai komando terdepan pun seperti gamang menghadapi dinamika dua posisi kemunculan Baliho Ummi Rohmi.
Antara melanjutkan Zul-Rohmi ataukah mempaketkan Ummi Rohmi dengan Musyafirin. Sementara dua gelombang di lapangan terus bergerak mempromosikan Zul-Rohmi sekaligus Ummi Rohmi-Musyafirin. Hal ini cukup membingungkan. Apalagi bagi masyarakat di akar rumput. Bagaimana pun kemunculan satu figur dalam dua posisi sekaligus tidak biasa dalam gelaran pencalonan kepala daerah.
Lalu apa efeknya bagi Ummi Rohmi? Dalam situasi dan keadaan demikian sebenarnya Ummi Rohmi diuntungkan. Dari sisi komunikasi publik dua jenis baliho yang tersebar di mana di satu sisi Ummi Rohmi sebgai Cagub dan Ummi Rohmi Sebagai Cawagub akan memberikan promosi ganda kepada Ummi Rohmi sendiri. Oleh karena itu out put nya adalah popularitas Ummi Rohmi akan semakin meninggi di masyarakat. Nama Ummi Rohmi akan menjadi perbincangan luas yang akan semakin membuat grade elektabilitasnya semakin melambung.
Itu sama dengan promosi "gratis" bagi Ummi Rohmi untuk semakin kuat masuk ke dalam memori masyarakat NTB. Ada proses pengulangan dalam menampilkan Ummi Rohmi dalam benak masyarkat. Sama dengan Iklan yang dimunculkan di banyak media TV dan itu terus dilakukan berulang kali. Tujuannya jelas agar produk yang ditawarkan semakin terkenal, semakin laris dan semakin bernilai jual tinggi.
Bagaimana pun baliho yang dimunculkan di banyak tempat akan menjadi sugesti positif bagi masyarkat pemilih. Dari yang tadinya ragu menjadi tidak ragu. Dari yang tadinya kurang kenal menjadi semakin kenal. Dari yang tadinya belum akrab dengan wajah Ummi Rohmi akan semakin akrab dan seterusnya.
Seiring dengan kemunculan baliho-baliho dua posisi Ummi Rohmi di lapangan. Media online maupun media cetak lokal juga terus mereproduksi berita mengenai pergulatan elit politik di balik dua posisi Ummi Rohmi di baliho-baliho yang terpasang di seantero NTB. Narasi-narasi berita maupun video mengenai dua posisi Ummi Rohmi terus dipublikasi. Menyebar dengan cepat pula berkat jaringan partai-partai yang hendak sebagai agen bagi para pasangan calon pilkada.
Belum lagi dengan adanya berbagai jaringan tim sukses masing-masing pasangan calon, semakin memperkuat intensitas publikasi bagi keberadaan dua posisi Ummi Rohmi dalam gelaran pilkada yang hendak dilaksanakan November 2024 mendatang. Masyakat luas juga tidak terkecuali menjadi bagian yang cukup berpengaruh bagi tingginya publisitas Ummi Rohmi, karena membicarakan politik sepertinya cukup menarik dibandingkan membicarakan isu-isu lainnya. Dengan demikian keberadaan dari masyarkat yang tergabung dalam berbagai grup pun ikut serta mempercepat gelombang promosi Ummi Rohmi di masyarakat.
Dua Posisi Dua Panggung
Dari keberadaan Ummi Rohmi dapat dilukiskan pula dengan dua panggung. Di panggung depan Ummi Rohmi berada pada dua posisi berdampingan bersama Bang Zul dan di baliho yang lain bersama Musyafirin. Sementara di panggung belakang juga dapat dipastikan ada kerumitan hubungan yang terjadi.
Betapa "resah gelisahnya" masing-masing kolisi dan tim sukses di dua kubu. Ada partai koalisi Zul-Rohmi dan ada juga koalisi Rohmi-Musyafirin. Misalnya di kubu Musyafirin yang dengan begitu cepat menyebarkan baliho mencoba mengimbangi baliho Zul-Rohmi yang lebih dulu terpasang. Tentunya gesekan-gesekan itu tidak terhindarkan. Terbukti dengan beberapa kali Bang Zul harus membuat klarfikasi mengenai duetnya dengan Ummi Rohmi yang hendak dilanjutkan lima tahun lagi. Bahkan setiap video yang dilaunching Bang Zul harus berusaha meyakinkan masyarakat mengenai duetnya itu dengan berbicara di samping Ummi Rohmi dan di video lain menyampaikan klarifikasi bersama TGB KH. Zainul Majdi.
Dari deksripsi terdahulu dapat dipastikan bagaimana serunya dua panggung belakang yang terjadi dengan dua kemunculan posisi Ummi Rohmi di panggung depan. Dua panggung depan dan belakang pun ramai menjadi perbincangan sehingga menjadi tema yang terus trending di masyarakat terutama di kelas menengah di NTB. Kemana buritan kapal hendak berlabuh menjadi cukup menarik untuk terus diperhatikan.
0Komentar