Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd. (Petugas Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024 - Rektor UIN Imam Bonjol Padang)

Oleh: Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd.
(Petugas Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Haji 2024 - Rektor UIN Imam Bonjol Padang)


Komitmen penuh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas dalam memberikan pelayanan terbaik pada seluruh jamaah haji asal Indonesia terlihat secara nyata di lapangan. Tema haji 2024 mengusung konsep “Haji Ramah Lansia” berimplikasi pada berbagai inovasi dan terobosan layanan yang memberikan layanan khusus pada jamaah lanjut usia (lansia), Resiko tinggi (resti), disabilitas, dan para pendampingnya.

Sepanjang pemantauan kami di lapangan sebagai petugas monitoring dan evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun 2024, Kementerian Agama RI benar fokus dan memprioritaskan layanan yang berorientasi layanan prima pada jamaah.

Tak ayal, data dari tahun-tahun sebelumnya terdapat kendala para jamaah lansia dalam rangkaian ibadah, karena alasan kesehatan yang membuat harus dirawat dan tidak mengikuti rangkaian ibadah haji. Upaya perbaikan secara menyeluruh dalam layanan ibadah haji tahun 2024 membuat Kementerian Agama mengambil langkah strategis untuk mengakomodir kebutuhan jamaah.

Berbagai terobosan yang patut diapresiasi salah satunya yaitu Murur. Kebijakan monumental yang diambil oleh Gus Yaqut, Menteri Agama RI. Perencaan, dan evaluasi  yang matang dalam pelaksanaan haji 2024 berdasarkan berbagai riset dan kajian terdahulu membuat Gusmen mengambil langkah dalam menfasilitasi pendorongan seluruh jamaah ke Muzdalifah.

Muzdalifah sendiri merupakan point penting dari tiga titik pergerakan haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Terbatasnya kawasan, dan banyaknya jamaah mengharuskan pelaksana haji untuk mengkosntruksi langkah terbaik untuk layanan pada jamaah.

Secara etimologi (luhawiyah), Murur berakar pada bahasa Arab yaitu marrara-yumarriru, yang bermakna melintas, lewat atau perjalanan. Murur haji bermakna membawa jamaah melintas area Muzdalifah tanpa harus singgah dan bermalam di sana. Penerapan murur sangat membantu mengurangi kepadatan, para jamaah lansia hanya melintas tanpa turun dari kendaraan. Sehingga jamaah lansia dan resiko tinggi dapat mengikuti seluruh rangkaian ibadah.

Layanan prima yang berorientasi pada Haji Ramah Lansia mencegah berbagai permasalahan baru yang mungkin muncul jika para lansia bergabung dengan 2,5 juta jamaah haji dari berbagai pelosok dunia. Oleh sebab itu, penerapan skema murur dalam pelaksanaan haji tahun 2024 merupakan sebuah langkah pengelolaan haji profesional oleh Kementerian Agama Republik Indonesia

Profesionalitas Kementerian Agama RI dalam pelaksanaan Haji 2024, juga disampaikan oleh sejumlah jamaah yang puas terhadap seluruh pelayanan yang diberikan oleh PPIH di Arab Saudi.