Survey OMI: Pasangan Zul - Uhel Unggul di Semua Simulasi

Sumbawa - Reportase7.com

Lembaga Survei Olat Maras Institute (OMI) merilis hasil survey Pilkada Gubernur NTB Kamis (15/8) malam lalu. Dari berbagai simulasi hasilnya, pasangan Zulkieflimansyah - Suhaili masih unggul dibandingkan pasangan Iqbal-Dinda dan Rohmi-Firin.

Rilis hasil survey OMI ini dikemas dalam acara live Facebook Obrolan Ilmiah, “Ngobrolin Politik ala OMI: Rilis Survei Sosial dan Politik Pra Pilkada NTB 2024”.

Hadir langsung dua peneliti OMI yakni Miftahul Arzak dan Yadi Satriadi. Rilis survey sengaja dikemas live media sosial seperti ini memungkinkan adanya interaksi dengan netizen yang mengikuti.

Hasil Simulasi 1 (Se-NTB)
-    Zul - Suhaili            : 38,9%
-    Rohmi - Firin            : 22,8%
-    Lalu M Iqbal – Indah    : 15,8%
-    Lalu Gita - Sukiman      : 5,6%
-    Belum Bersikap        : 16,9%

Simulasi 2 (Se-NTB)
-    Zul - Suhaili            : 39,4%
-    Rohmi - Firin            : 24,7%
-    Lalu M Iqbal - Indah        : 17%
-    Belum Bersikap        : 18,9%

Top of mind Gubernur NTB 2024-2029
-    Zulkieflimansyah            : 36,3%
-    Sitti Rohmi Djalillah        : 19,4%
-    L.M Iqbal                          : 8,7%
-    Indah Dhamayanti        : 5%
-    Suhaili Ft                : 3,8%
-    Sukiman                : 2,8%
-    Lalu Gita                : 2,2%
-    W. Musyafirin            : 1,1%
-    Fahri Hamzah            : 0,5%
-    Arsyad Gani                : 0,2%
-    Mohan Roliskana            : 0,2%
-    Tgh L Muchsin Muhtar    : 0,1%
-    Zaini Aroni                : 0,1%
-    H. Haerul Warisin            : 0,1%
-    Tidak Tahu/Belum Bersikap        : 19,5%

Top of mind Wakil Gubernur NTB 2024-2029
-    Suhaili Ft                : 17,9%
-    Sitti Rohmi Djalillah            : 17,3%
-    Musyafirin                : 12,3%
-    Indah Dhamayanti             : 11,5%
-    Sukiman                : 3,8%
-    Zulkieflimansyah            : 3,6%
-    Lalu Pathul Bahri            : 2,5%
-    Lalu Gita                : 1,7%
-    Lalu Muhammad Iqbal        : 1,6%
-    Fahri Hamzah                : 0,3%
-    Arsyad Gani                : 0,2%
-    Nyanyu Ernawati            : 0,1%
-    Nursiah                : 0,1%
-    Tidak Tahu/Belum Bersikap        : 27,1%

Menjawab pertanyaan netizen, Yadi Satriadi menjelaskan bahwa kegiatan survei atau penelitian ini adalah kegiatan ilmiah yang sudah dilakukan bahkan puluhan tahun lamanya dan sudah dimodifikasi sehingga sangat valid dan diakui secara ilmiah oleh para peneliti sosial.

Kekuatan survei adalah pada persebarannya. Survei yang dilakkukan pada 8-25 Juli 2024 ini menggunakan Margin of Error +/- 2,89%, dengan Tingkat kepercayan mencapai 95% dengan Populasi seluruh Masyarakat NTB yang telah berumur 17 tahun, telah menikah atau bisa disebut sebagai orang-orang yang memililki hak pilih nantinya di Pilkada November 2024 mendatang.

Dalam rilis kemarin, Yadi juga menjelaskan Primary Sampling Unit yang tersebar secara proporsional dari Tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa hingga TPS, sehingga basis data awalnya adalah persebaran berdasarkan Kabupaten/Kota, bukanlah berbasis Pekerjaan, Pendidikan atau lainnya, sehingga jika ingin membandingkan data pekerjaan, Pendidikan, pendapatan atau lainnya harus dapat dibandingkan dengan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang saat ini dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain itu persebaran survei ini pun menggunakan metode Multistage Random Sampling, dan mendapatkan persebaran kabupaten/kota seperti berikut:
-    Kab. Lombok Timur     : 25,1%
-    Kab. Lombok Tengah    : 19,7%
-    Kab. Lombok Barat    : 13,2%
-    Kab. Bima            : 9,6%
-    Kab. Sumbawa        : 9,4%
-    Kota Mataram        : 8,1%
-    Kab. Dompu        : 4,7%
-    Kab. Lombok Utara    : 4,7%
-    Kota Bima            : 2,9%
-    Kab. Sumbawa Barat    : 2,6%

Dengan demografi responden:
1.    Jenis kelamin
Laki-laki        : 50%
Perempuan     : 50%

2.    Agama
Islam        : 97%
Hindhu        : 2,8%
Kristen        : 0,1%
Budha        : 0,1%

3.    Umur
17 - 26 th.       : 21,6%
27 - 41 th.       : 39%
42 - 57 th.       : 30,6%
58 -> 65 th      : 8,8%

4.    Suku
Sasak        : 67,8%
Mbojo        : 17,1%
Samawa        : 9,9%
Bali            : 2,6%
Bugis/Makassar    : 1,3%
Jawa        : 0,9%
Lainnya        : 0,4% (Madura, Batak, Minang/Padang)

5.    Status pernikahan
Menikah        : 72,9%
Belum Menikah    : 27,1%

6.    Pendidikan terakhir
SD/sederajat    : 16,9%
SMP/sederajat     : 16%
SMA/sederajat     : 49,7%
D1, D2, D3     : 2,9%    
S1/D4        : 9,3%
S2            : 0,5%
S3            : 0,1%
Tidak Sekolah    : 4,6%

7.    Pekerjaan
Wiraswasta        : 21,6%
Ibu Rumah Tangga    : 19,6%
Petani            : 16,1%
Pekerjaan Informal    : 9,9%
Pelajar            : 8,6%
Karyawan Swasta        : 7,1%
Buruh            : 6,6%
Pengangguran        : 4,4%
Guru/Dosen        : 2,3%
PNS                : 1,2%
Profesional            : 1,2%
Nelayan            : 0,7%
Pensiunan            : 0,6%
Seniman            : 0,1%

8.    Pendapatan
< 1 juta        : 58,2%
1-3 juta        : 34,3%
>3-5 juta        : 5,8%
>5-10 juta        : 1,3%
>10 juta        : 0,4%

9.    Afiliasi organisasi agama
Nahdlatul Ulama        : 17,7%
Nahdlatul Wathan (NW)    : 9,2%
Muhammadiyah        : 3,4%
NWDI            : 1,2%
Tidak Berafiliasi        : 67,8
Lainnya            : 0,7% (Assunah,
Maraqita’limat)

10.    Besaran pengaruh organisasi terhadap pilihan politik
NWDI    : 71% dari 1,2%
(NW)      : 29% dari 9,2%
Nahdlatul Ulama    : 28% dari 17,7%
Muhammadiyah      : 14% dari 3,4%

Dari data tersebut mendapatkan beragam jawaban dari Masyarakat. Misalnya berita Positif untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi NTB, Dimana Tingkat pengetahuan dan keikutsertaan Masyarakat pada Pilkada November mendatang cukup tinggi.

Masyarakat yang mengetahui akan dilaksanakan Pilkada NTB mendacapai 81,2%, sedangkan seluruh Masyarakat yang mendapatkan hak pilih pada pilkada mendatang berencana akan hadir sebesar 91,6%.

Selain itu, Miftah menambahkan bahwa diskusi politik saat ini lebih fokus pada membicarakan masalah sosial dan fenomena politik saja dibandingkan elektabilitas atau simulasi calon. Miftah menambahkan bahwa Masyarakat NTB menilai masih ada banyak pekerjaan rumah pemerintah NTB kedepannya.

Misalnya Masyarakat menilai yang paling utama harus diselesaikan terkait Infrastruktur, Lapangan pekerjaan, bantuan sosial, pertanian, kebutuhan pokok, Pendidikan dan Kesehatan.

Misalkan pada temuan akhir mereka Tingkat elektabitas bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2024-2029 pada simulasi 4 pasangan calon, dan tiga pasangan calon masih dipimpin oleh Zul Suhaili.

Nama Rohmi masih dinilai sebagai Wakil Gubernur NTB. Selain itu, Ketika disimulasikan nama-nama pasangan yang Masyarakat boleh memilih lebih dari 1, dan Ketika nama Zul-Rohmi dimasukkan, pasangan Zul-Rohmi masih berada pada posisi kedua.

Seperti data berikut:
Keterpilihan secara berpasangan (responden boleh pilih lebih dari satu)
-    Zul – Suhaili    : 50,6%
-    Zul - Rohmi        : 46,4%
(58% Karena Suka Zul dan 42% Karena Suka Rohmi)
-    Rohmi - Musyafirin    : 36,1%
-    Iqbal – Indah            : 30,9%
-    Gita – Sukiman        : 20,5%

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01