Mataram – Reportase7.com Pers atau media memiliki peran penting sebagai salah satu pilar utama dalam menjaga demokrasi yang sehat dan transparan. Media berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah, sekaligus menjadi corong informasi terkait demokrasi, termasuk dalam proses Pemilihan Umum (Pilkada).  Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, saat membuka Pelatihan Jurnalistik yang diselengarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) NTB di Hotel Lombok Plaza pada Sabtu, 21 September 2024. Acara ini dihadiri oleh Ketua PWI NTB Nasruddin, perwakilan Kominfo Lombok Barat, pihak kepolisian, serta puluhan peserta pelatihan dari Pulau Lombok.  Menurut Najamuddin, pers memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan netral, sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi publik serta pemangku kepentingan Pilkada. Hal ini diharapkan dapat diwujudkan melalui pelatihan jurnalistik yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas para jurnalis.  Ketua SMSI NTB, HM Syukur, juga menekankan bahwa di era digital yang berkembang pesat, media siber memainkan peran penting, bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembentuk opini publik yang bertanggung jawab. Para jurnalis dihadapkan pada tantangan yang terus berkembang, baik dari sisi teknologi, etika jurnalistik, maupun dinamika sosial.  Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat pengetahuan teknis para peserta sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab sosial dan etika profesi jurnalis. HM Syukur menambahkan bahwa wartawan harus tetap memegang teguh nilai-nilai kebenaran dan objektivitas, terutama dalam menghadapi maraknya berita hoaks.  Lebih lanjut, HM Syukur menyoroti pentingnya kolaborasi antarpraktisi media untuk membangun ekosistem pers yang sehat, kredibel, dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan komitmen dan integritas yang kuat, pers diharapkan mampu menjaga kualitas pemberitaan di Indonesia.  Pelatihan ini juga memperkuat sinergi antara Diskominfotik NTB dan media dalam membangun kemitraan yang profesional dan responsif. Diharapkan, melalui pelatihan ini, para jurnalis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam tugas mereka sehari-hari, sehingga menjadi insan pers yang profesional dan berintegritas.  Sementara itu, Ketua PWI NTB, Nasruddin, yang menyampaikan materi tentang independensi pers dalam Pilkada serentak, menegaskan bahwa peran pers sangat penting dalam menjaga demokrasi yang sehat selama proses Pilkada. Independensi pers diperlukan untuk memberikan informasi yang objektif dan berimbang bagi para pemilih, serta menjalankan fungsi pengawasan, penyediaan informasi, dan pendidikan politik bagi masyarakat.  "Peran pers dalam proses demokrasi sangatlah penting," ujar Nasruddin.   Pewarta: Red Editor: R7 - 01

Mataram – Reportase7.com

Pers atau media memiliki peran penting sebagai salah satu pilar utama dalam menjaga demokrasi yang sehat dan transparan. Media berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah, sekaligus menjadi corong informasi terkait demokrasi, termasuk dalam proses Pemilihan Umum (Pilkada).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, saat membuka Pelatihan Jurnalistik yang diselengarakan oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) NTB di Hotel Lombok Plaza pada Sabtu, 21 September 2024. Acara ini dihadiri oleh Ketua PWI NTB Nasruddin, perwakilan Kominfo Lombok Barat, pihak kepolisian, serta puluhan peserta pelatihan dari Pulau Lombok.

Menurut Najamuddin, pers memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan netral, sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi publik serta pemangku kepentingan Pilkada. Hal ini diharapkan dapat diwujudkan melalui pelatihan jurnalistik yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas para jurnalis.

Ketua SMSI NTB, HM Syukur, juga menekankan bahwa di era digital yang berkembang pesat, media siber memainkan peran penting, bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembentuk opini publik yang bertanggung jawab. Para jurnalis dihadapkan pada tantangan yang terus berkembang, baik dari sisi teknologi, etika jurnalistik, maupun dinamika sosial.

Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat pengetahuan teknis para peserta sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab sosial dan etika profesi jurnalis. HM Syukur menambahkan bahwa wartawan harus tetap memegang teguh nilai-nilai kebenaran dan objektivitas, terutama dalam menghadapi maraknya berita hoaks.

Lebih lanjut, HM Syukur menyoroti pentingnya kolaborasi antarpraktisi media untuk membangun ekosistem pers yang sehat, kredibel, dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan komitmen dan integritas yang kuat, pers diharapkan mampu menjaga kualitas pemberitaan di Indonesia.


Pelatihan ini juga memperkuat sinergi antara Diskominfotik NTB dan media dalam membangun kemitraan yang profesional dan responsif. Diharapkan, melalui pelatihan ini, para jurnalis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam tugas mereka sehari-hari, sehingga menjadi insan pers yang profesional dan berintegritas.

Sementara itu, Ketua PWI NTB, Nasruddin, yang menyampaikan materi tentang independensi pers dalam Pilkada serentak, menegaskan bahwa peran pers sangat penting dalam menjaga demokrasi yang sehat selama proses Pilkada. Independensi pers diperlukan untuk memberikan informasi yang objektif dan berimbang bagi para pemilih, serta menjalankan fungsi pengawasan, penyediaan informasi, dan pendidikan politik bagi masyarakat.

"Peran pers dalam proses demokrasi sangatlah penting," ujar Nasruddin.

Pewarta: Red
Editor: R7 - 01