Lombok Timur - Reportase7.com
Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi Mamben Lombok Timur memastikan akan memperkuat perannya dalam menjalankan program yang berkaitan langsung dengan pelayanan di bulan Ramadhan. Langkah yang dilakukan diantaranya dengan membentuk Panitia Fi Rihabi Ramadhan.
Pembentukan panitia Fi Rihabi Ramadhan tersebut bersamaan dengan Pelantikan Pergantian Antar Waktu (PAW) Pengurus Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi di Aula Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi.
Kegiatan yang dihadiri ketua Dewan Pembina ustadz Ahmad Asdaruddin, S. Sos dan ketua Dewan Pengawas ustadz H. Kaharudin, Minggu 02 Februari 2025.
Acara tersebut juga diisi rapat kerja (Raker) ke-36 yang dihadiri para pengurus majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi dan perwakilan Jamaah se-Lombok Timur.
Adapun yang terpilih menjadi ketua panitia Fi Rihabi Ramadhan yakni Saddam Husen, S. Pd. Ketua Umum Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi Septi Heriana, SE, menyebut Majlis Ta'lim Darunnajah al-Irsyadi terus melakukan peningkatan peran sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Sehubungan itu dia memandang Raker sebagai momentum strategis untuk memperkuat peran Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi dalam memperkuat sinergi dengan pemerintah.
Pihaknya berharap Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi dapat memperluas perannya bukan hanya dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga hadir ditengah masyarakat sebagai mitra pemerintah.
Ketua Dewan Pembina Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi ustadz Ahmad Asdaruddin, S. Sos, menyebutkan Majelis Ta'lim terbukti menjadi wadah efektif dalam memperkuat ukhuwah islamiah.
"ini perlu dibarengi dengan dukungan program sosial yang mampu memberi manfaat kepada masyarakat. Apalagi semua pengurus Majlis Ta'lim Darunnajah al-Irsyadi adalah orang-orang hebat yang diyakini mampu memberi kebermanfaatan bagi masyarakat kebanyakan," ujar ustdz Asdaruddin.
Ketua Dewan Pengawas H. Kaharudin menyampaikan bahwa, Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi adalah salah satu wadah jamaah yang sesuai dengan risalah sanad. Menurutnya, saat ini ada lima krisis di tengah masyarakat yang perlu mendapat perhatian. Diantaranya krisis akhlak, krisis pangan, krisis pendidikan karena produk pendidikan belum mampu merubah tatanan masyarakat.
"Terbukti telah banyak SDM bertitel tetapi belum memberi manfaat yang berarti bagi perubahan menuju kemajuan," jelasnya.
Kemudian krisis energi dan krisis lapangan kerja serta kesejahteraan.
Ia menambahkan, keberadaan Majlis Ta'lim Darunnajah Al-Irsyadi harus menjadi solusi atas berbagai persoalan umat, terutama dalam aspek sosial dan keagamaan.
"entingnya penguatan program strategis yang bisa menjawab tantangan zaman," pungkasnya.
Pewarta: Red
Editor: R7 - 01
0Komentar